Network
GALAJABAR - Keberadaan organisasi kepemudaan (OKP) termasuk yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dianggap belum terasa manfaatnya bagi masyarakat luas. Salah satunya karena mudahnya pembentukan OKP tanpa adanya kriteria dan spesifikasi tertentu.
Hal tersebut disampaikan politisi Partai Golkar, Yomanius Untung, saat menjadi pembicara dalam acara 'Rembug Kebangsaan Pemuda Membedah Zaman'yang diselenggarakan OKP kekaryaan. Untung yang juga pernah menjabat ketua KNPI Jawa Barat periode 2001-2004 menyayangkan karena selama ini OKP yang ada kurang memiliki kualitas.
"Terlalu mudah memberikan status OKP, siapapun bisa jadi OKP dengan hanya lapor ke KNPI untuk berhimpun lalu daftar ke Kesbangpol," ungkapnya di Bandung, Sabtu (14/8/2021).
Bahkan, Ia menilai banyak OKP yang hanya bermodalkan logo dan kepengurusan yang tidak jelas, tanpa memiliki visi, misi, dan program pembangunan kepemudaan yang baik.
Baca Juga: Yenny Wahid Dianggap Kembali ke Jalan yang Benar Usai Resmi Mundur dari Jabatan Komisaris Garuda
"Saya mengkritik itu, akibatnya keberadaan OKP termasuk KNPI sekalipun tidak memberi dampak yang berarti bagi masyarakat banyak khususnya pemuda," katanya.
"Enggak bisa. KNPI itu sebagai laboratorium kader. Jangan membiarkan OKP-nya begitu-begitu saja," ujarnya.
Menurutnya seharusnya OKP yang terbentuk harus spesifik sesuai dengan bidang yang dikuasai. Dengan begitu, Untung optimis masing-masing OKP akan memiliki keunggulan berbeda sehingga mampu membangun pemuda yang bermuara terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Harusnya OKP itu berdasarkan spesifikasinya masing-masing. Jadi program kerja KNPI semakin banyak dan tepat sasaran," terangnya.
