Warga Panik, Alang-alang di Kampung Cireundeu Kota Cimahi Dilalap si Jago Merah

- 18 Agustus 2021, 19:24 WIB
Petugas Damkar Kota Cimahi berusaha memadamkan api yang membakar alang-alang di lahan kosong yang ada di Kampung Cireundeu RT 05/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terbakar, Rabu (18/8/2021).
Petugas Damkar Kota Cimahi berusaha memadamkan api yang membakar alang-alang di lahan kosong yang ada di Kampung Cireundeu RT 05/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terbakar, Rabu (18/8/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Alang-alang yang tumbuh pada lahan kosong di Kampung Cireundeu RT 05/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terbakar, Rabu  18 Agustus 2021. Kebakaran diduga akibat pembakaran sampah yang di tinggal begitu saja.
 
Pada saat kebakaran alang-alang tersebut, terjadi angin kencang. Akibat terkena hembusan angin, api menjadi besar dan merembet ke sekitar lahan kosong yang dipenuhi alang-alang dan rumput kering.
 
Kebakaran tersebut sempat membuat panik warga sekitar, hingga akhirnya menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi.
 
 
Kepala Bidang (Kabid) Damkar dan Penyelamatan pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Uus Supriyadi menjelaskan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran alang-alang sekitar pukul 13.28 WIB. Petugas langsung meluncur ke lokasi, dan tiba di lokasi pukul 13.33 WIB.
 
"Perkiraan waktu terjadi 13.00 WIB, dan selesai penanganan  pukul 14.05 WIB. Obyek yang terbakar  adalah ahan kosong yang ditumbuhi alang alang. Luas wilayah TKP keseluruhan  kurang lebih 1.000 meterpersegi. Sementara luas objek yang terbakar sekitar 50  meterpersegi," ungkapnya.
 
Menurut Uus, titik api awal mula kecil, dikarenakan terkena angin yang besar titik api menyebar. Sempat membuat warga panik pertama kali melihat kepulan asap semakin besar, sehingga warga menghubungi Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.
 
 
Saat tiba di lokasi kejadian, ucapnya, petugas pemadam langsung berkoordinasi dengan pelapor dan aparat kewilayahan setempat.
Kemudian melakukan pemadaman secara menyeluruh pada area yang terbakar, dilanjutkan dengan pendinginan dan pengecekan area yang terbakar, pendataan akhir, cek personil, dan cek peralatan.
 
Uus mengatakan, untuk memadamkan api pada kebarakan alang-alang tersebut, pihaknya menurunkan 1 unit kendaraan pancar, dengan jumlah personel sebanyak 3 orang.
 
Diakui Uus, petuas sempat menemui kesulitan saat pemadaman karena posisi lokasi yang terbakar berada diatas. Unit Damkar tidak  bisa mendekat ke TKP. Sehingga pemadaman menggelar selang 3 rol (30 meter) dengan akses masuk di kantor RW.
 
 
"Lahan terbakar merayap dari area yang lebih rendah, tertiup angin dari barat merembet ilalang rerumputan ke area lebih tinggi, dan tertahan lahan kebun singkong dan pisang," bebernya.
 
Disebutkan Uus, wilayah selatan terutama Cireundeu merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi kebakaran alang-alang.
 
"Cireundeu, terutama bekas lahan pembuangan sampah, masih menyimpan gas methanol yang bisa membantu menyalakan api, bila panas matahari sangat tinggi. Apalagi bakar-bakar  sampah," ujarnya.
 
 
Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
 
"Pada musim kemarau ini untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu kebakaran. Sepertu membuang puntung rokok sembarangan, pembakaran sampah di area terbuka. Apalagi tidak ditunggui. Hembusan angin mempercepat proses pembakaran dan meluas," imbuh Uus.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x