Tahun Ini 3.551 Balita di Kota Cimahi Alami Stunting, Kepala Seksi Kesehatan: Perhatikan 1.000 Hari Pertama

- 5 September 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pexels/Rene Asmussen.

Indah mengungkapkan, jumlah anak balita yang mengalami stunting tahun ini tercatat sudah ada 3.551 atau 11,05 persen dari total 32.265 balita se-Kota Cimahi.

Dijelaskannya, cara termudah untuk memantau tumbuh kembang anak saat hamil maupun sesudah kelahiran, ibu harus mengikuti pedoman yang sudah tercantum dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selain tentunya mendatangi fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Melalui Aksi Virtual, Serikat Pekerja Bersikukuh Tetap Menolak UU Cipta Kerja

"Disarankan ke ibu-ibu baca buku KIA untuk perkembangan tumbuh anaknya. Pedomannya dari sana," sebutnya.

Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Cimahi, Dikke Suseno Isako mengatakan, gagal tumbuh hingga menyebabkan stunting pada balita dikarenakan asupan gizi yang tidak maksimal, anemia pada ibu hingga memiliki komorbid seperti TBC.

"Sebelum ibu mengandung suka anemia, terus ada penyakit penyerta misalnya TBC kronis. Tapi Kebanyakan anemia dan asupan gizi," beber Dikke.

Baca Juga: Survei CISA: Mayoritas Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi, Menteri PUPR Dinilai Bekerja Optimal

Kondisi ibu saat mengandung nantinya akan berpengaruh pada anak saat dilahirkan. "Pas lahir itu biasanya berat lahirnya rendah. Jadi harus diberi asupan gizi yang baik," ujarnya.

Maka agar anak tidak terlahir stunting, pencegahan harus dilakukan sejak ibu mengandung. Dari mulai asupan gizi yang baik dan minimal memeriksakan minimal empat kali ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya selama masa kehamilan.

"Saat mengandung harus diperiksakan kehamilannya minimal empat kali selama mengandung," imbuh Dikke. ***

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah