Target! Akhir 2022 Pembangunan Pasar Baru Majalaya Beres, Marlan: Butuh Anggaran Rp200 Miliar

GALAJABAR - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung H. Marlan menyatakan, Pemkab Bandung sudah  merencanakan pelaksanaan lelang investasi lagi untuk pembangunan Pasar Baru Majalaya.

 

Bahkan sudah  melakukan sejumlah persiapan untuk pelaksanaan pengerjaan pembangunan Pasar Baru Majalaya yang beokasi di Jalan Anyar Desa Majasetra Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, yang sudah lama tertunda dalam pengerjaannya. 

 

"Tinggal kita umumkan lagi, terkait rencana untuk penataan atau pengerjaan kembali pembangunan Pasar Baru Majalaya. Memang sudah tidak ada masalah, dan memang kemarin ada satu lagi peminat dari Jakarta yang sedang berusaha kita hubungi. Supaya saat lelang investasi bisa ikut," kata Marlan kepada galajabar usai Launching 99 Aplikasi Digital Saku di Gedung Moch Toha Pemkab Bandung Soreang, Senin  6 September 2021. 

 

 

Menurutnya, dalam pelaksanaan lelang investasi itu, semua harus hadir dan mereka harus memaparkan perencanannya seperti apa.

 

"Terutama berkaitan dengan pembiayaan karena kita tidak ingin kecolongan dua kali, sehingga investor itu yang betul-betul punya duit," ujar Marlan.

 

Setelah dilakukan revisi, imbuh Marlan, untuk pembangunan Pasar Baru Majalaya itu sekitar Rp 200 miliar. Dikatakannya, sesuai dengan keinginan Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna, pada bulan September 2021 ini sudah mulai memasuki proses lelang investasi. 

 

 

"Setelah lelang, pembangunannya itu sekitar setahun setengah. Ya mudah-mudahan pada akhir 2022 pembangunan Pasar Baru Majalaya bisa selesai, kalau lelangnya sekarang berjalan sesuai dengan harapan," harap Marlan.

 

Sebenarnya, kata dia, pengerjaan pembangunan Pasar Baru Majalaya bisa dilaksanakan pada akhir 2021, kalau proses lelangnya dilaksanakan lebih cepat atau sesuai dengan harapan.

 

Dikatakan Marlan, pembangunan Pasar Baru Majalaya sempat tertunda dalam pengerjannya, karena Pemkab Kabupaten Bandung memutus kontrak dengan pihak investor lama yang mengerjakan pembangunan pasar tersebut. Hingga saat ini, pengerjaan pembangunan pasar tersebut masih tertunda. 

 

 

"Pihak investor yang lama, ternyata tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktunya. Karena, ternyata investor lama itu kesulitan pendanaan. Sehingga setelah melewati proses rapat beberapa kali, kemudian diputus kerjasamanya. Saat ini, sedang proses lelang investasi ulang untuk mencari invetor yang baru. Jadi prosesnya dari nol lagi," ucapnya.***