GALAJABAR - Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kota Cimahi menurun selama pandemi Covid-19. Hal itu disinyalir karena banyak keluarga atau penduduk urban yang kembali ke daerah asalnya.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana ditemui usai kegiatan Sarasehan Hasil Pendataam Keluarga Tingkat Kota Cimahi Tahun 2021, yang berlangsung di Aula Gedung A Prmkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Kamis 23 September 2021.
"Hasil pendataan keluarga tingkat Kota Cimahi Tahun 2021 berjumlah 156.470 KK. Sedangkan target awal pemetaan jumlah KK Kota Cimahi sesuai dengan hasil pemutakhiran data keluarga tahun 2019 berjumlah 158.684 KK. Terjadi penurunan sebanyak 2.214 KK," ungkap Ngatiyana.
Dijelaskannya, setelah kader pendata turun ke lapangan untuk mendata keluarga sesuai dengan hasil pemetaan KK, penurunan tersebut dikarena sejumlah faktor, seperti banyak keluarga yang pindah, banyak KK yang tidak ada.
"Mungkin karena situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya beberapa penduduk atau KK sebagai urbanisasi yang tidak kembali lagi ke Kota Cimahi," sebutnya
Menurut Ngatiyana, pendataan ini dilakukan secara rutin, karena Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi harus ada data kependudukan yang real.
Baca Juga: Jokowi Bisa Bagikan Sembako, Tapi Tak Bisa Urus 56 Pegawai KPK yang Dipecat, PKS: Miris!
"Sehingga jika ada perubahan-perubahan, datanya harus ada di Dinsos. Itu setiap tahun memang dilakukan pendataan," ucapnya.
Dijelaskannya, pendataan keluarga tingkat Kota Cimahi tahun 2021 sudah dilaksanakan oleh kader pendata se-Kota Cimahi yang berjumlah 1.161 orang dibawah pembinaan penyuluh keluarga berencana (PKB), dibantu tenaga penggerak kelurahan (TPK) sebagai supervisor di tingkat kelurahan.