Network
GALAJABAR - Anggaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diperkirakan akan membengkak. Lebih besar jika dibandingkan dengan anggaran yang sudah disiapkan Pemkab Bandung Barat.
Untuk menggelar Pilkades Serentak di 41 desa, Pemkab Bandung Barat sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,1 miliar.
Membengkaknya anggaran Pilkades karena dilaksanakan masih dalam situasi pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan, diterapkannya
protokol kesehatan agar tidak menjadi titik penyebaranv virus corona.
Baca Juga: Demi Bisa Dimutasi, PNS KBB Ngaku Inisiatif Keluarkan Sejumlah Uang
Salah seorang panitia Pilkades di Desa Ciharashas, Kecamatan Cipeundeuy, Holid Nurjamil menilai, pelaksanaan Pilkades dimasa pandemi berbeda dengan Pilkades yang digelar dalam kondisi normal .
Pasalnya, ketika dilaksanakan pada masa pandemi maka harus dialokasikan anggaran tambahan untuk sarana prasarana protokol kesehatan (prokes).
"Saya rasa kebutuhan untuk anggaran Pilkades akan membengkak dari alokasi yang disiapkan. Bagaimana pun juga sarana dan prasarana prokes harus disiapkan," kata Holid Nurjamil, Rabu 6 Oktober 2021.
Oleh karena itu, lanjutnya, anggaran pelaksanaan Pilkades di tengah pandemi akan jauh lebih besar dibandingkan dalam kondisi normal
"Saya rasa tempat pemungutan suara (TPS) juga mesti ditambah. Ini untuk menghindari terjadinya kerumunan, otomatis akan ada tambahan anggaran TPS sekaligus honor bagi petugasnya," ujarnya.
