Hasil dari survei akan diserahkan berupa rekomendasi kepada pemerintah sebagai dasar kebijakan selanjutnya.
"Dari survei nanti diketahui sejauhmana herd immunity sudah terbentuk minimal 70%. Kalau kurang dari 70%, nanti bisa ada upaya yang diambil pemerintah," terangnya.
Diakui Ferdinan, terdapat kendala dalam meyakinkan masyarakat untuk ikut dalam survey tersebut.
"Data dari Kemendagri kita seleksi secara berjenjang, dibutuhkan responden utama 20 orang dan cadangan 60 orang. Kendala penolakan ada saja, mulai dari tidak bisa hadir karena sekolah atau bekerja, orangtua tidak beri ijin anaknya, hingga tidak ada alasan jelas. Memang butuh pendekatan, namun program ini tidak ada paksaan," jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Maju di Pilpres Demi Selamatkan Aset Negara, Tokoh Papua: Jadi Menhan Saja Takut Sama China!
Hasil sampel darah yang diperiksa laboratorium akan diketahui 3-5 hari kemudian.
"Di Jabar ada 5 kab/kota yang serentak dilakukan, pengumpulan sampel ditargetkan selesai 12 November dan harus segera diolah datanya. Sehingga awal Desember 2021 ini sudah diserahkan sebagai rekomendasi kepada pemerintah. Untuk itu, besar harapan kami masyarakat bisa mendukung kegiatan ini dan juga responsif untuk membantu pemerintah menentukan arah kebijakan penanganan Covid-19," tuturnya.***