Lain halnya dengan Sigit (42) terpaksa tetap membeli. Meski mengeluh, ia harus tetap membelinya karena sudah tidak memiliki persediaan minyak goreng .
"Mau bagaimana lagi, enggak beli berarti tidak bisa memasak," kata Sigit warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang.
Mulai dicabutnya kebijakan satu harga minyak goreng dipantau Polres Cimahi dan Disperindag KBB .
Dipimpin Wakapolres Cimahi Kompol Niko
Nuralloh Adiputra dan Kepala Disperindag KBB Ricky Riyadi. Petugas langsung memeriksa gudang penyimpangan minyak goreng di salah satu supermarket terbesar di KBB tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Maret 2022: Reyna Pilih Pergi Bersama Nino karena Cemburu pada Askara
"Tadi kami mengecek ketersediaan minyak goreng di supermarket ini. Ternyata stoknya cukup banyak, begitupun di tempat lain kondisinya sama," kata Niko.
Setelah melakukan sidak di Kota Cimahi dan KBB, Niko mengungkapkan stok minyak goreng cukup banyak dan aman untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan.
"Hanya memang harganya sudah tidak bersubsidi lagi, di sini dijual Rp 50.000 per 2 liter atau Rp25.000 per liter. Tapi di tempat lain ada yang dijual Rp23 000 per liter, tentunya dengan merk berbeda," ujarnya.
Baca Juga: Langka Menjelang Bulan Ramadhan, Wakil Ketua DPR Usul Pembentukan Pansus Minyak Goreng