Monyet Liar Lakukan Penjarahan, Warga Kampung Andir Lembang Resah

- 21 Maret 2022, 17:03 WIB
Monyet liar meneror warga Kampung Andir, Lembang, KBB
Monyet liar meneror warga Kampung Andir, Lembang, KBB /Dicky Mawardi/GM/

GALAJABAR - Diduga habitatnya terganggu, kawanan monyet liar menjarah makanan dan barang milik warga Kampung Andir, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Bahkan, kawanan monyet jenis ekor panjang (Macaca fascicularis) ini kerap merusak genting warga. Teror hewan primata ini sudah pernah dilaporkan ke pemerintah dan anggota DPRD KBB.

Berdasarkan keterangan warga, serangan monyet ekor panjang sudah terjadi sejak tahun 2020 atau dua tahun lalu.

Baca Juga: Tingkah Kocak dan Unik Para Pebalab MotoGP Saat Sedang Ngadem yang Bikin Ngakak

Diduga, terjadinya aksi penyerangan kawanan monyet ke pemukiman penduduk disebabkan alih fungsi lahan menjadi kawasan wisata.

Atas inisiatif warga, setiap hari memberi makanan buah-buahan donasi pedagang dengan tujuan agar kawanan monyet tidak lagi menjarah.

Namun sejak warga jarang memberikan makanan, monyet-monyet liar yang diduga kelaparan kembali masuk ke pemukiman warga dan melakukan penjarahan.

Baca Juga: Permudah Pelayanan Pajak, Bapenda Jabar Luncurkan Program Samsat Sore Keliling

Salah seorang warga Kampung Andir, Ibnu mengatakan sejak warga mulai jarang memberi makanan, kawanan monyet mulai kembali melakukan penjarahan.

"Makanan dan barang yang dilihat menjadi sasaran monyet liar. Malah sekarang, genting rumah warga juga dirusak," kata Ibnu, Senin 21 Maret 2022

Ia mengakui, warga mulai jarang lagi memberi makanan karena kesibukan. Pasalnya, mereka harus meluangkan waktu, tenaga dan biaya untuk mengumpulkan buah-buahan setiap hari di pasar.

Baca Juga: BMI Jabar Rapatkan Barisan, Berjuang Mewujudkan AHY sebagai Presiden

"Memberi makan monyet liar sudah dilakukan warga hampir dua tahun. Lama-lama repot juga, karena warga juga punya kesibukan masing-masing," ucapnya.

Untuk mengangkut buah-buahan yang sudah tidak layak dijual, warga sampai merelakan motor miliknya dijadikan alat angkut.

"Karena tiap hari harus mengangkut buah-buahan ke pasar, kini motornya sudah rusak. Jadinya, kami mulai jarang memberi makanan lagi, mengingat sudah tidak ada lagi alat transportasinya," ungkap Ibnu.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Buka Ibadah Haji Tahun Ini,  Menag Yaqut Bahas Kuota Pemberangkatan Haji 2022

Ia berharap kepada pemerintah, DPRD KBB maupun provinsi, dan pihak swasta untuk ikut peduli. Dikhawatirkan jika dibiarkan akan menyerang manusia

"Keluhan warga sudah sering disampaikan, tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya," ujarnya.

Berdasarkan catatan Galajabar, konflik antara penduduk dengan kawanan monyet meruncing pada tahun 2020.

Baca Juga: Bentuk Karakter dan Prilaku Baik, Unjani Gelar PPAK Bagi Mahasiswa Baru

Warga yang kesal lahan sayurannya habis dijarah sempat meracuni primata tersebut. Dua monyet ekor panjang dilaporkan mati.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah