Transformasi TV Digital, Ridwan Kamil Sebut Akan Ada 240.000 Lapangan Kerja Baru, Paling Banyak Kreator Konten

- 1 April 2022, 13:28 WIB
Transformasi TV Digital, Ridwan Kamil Sebut Akan Ada 240.000 Lapangan Kerja Baru, Paling Banyak Kreator Konten
Transformasi TV Digital, Ridwan Kamil Sebut Akan Ada 240.000 Lapangan Kerja Baru, Paling Banyak Kreator Konten /Humas Pemprov Jabar

GALAJABAR - Pemerintah pusat saat ini tengah gencar menyosialisasikan transformasi televisi analog ke digital.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, terbuka peluang 240.000 lapangan kerja baru saat transformasi televisi analog ke digital. Paling banyak yang dibutuhkan adalah profesi kreator konten yang nantinya akan menjadi bagian dari industri TV digital.

"Dengan transformasi digital akan lahir profesi baru yang menghadirkan sampai 240.000 lapangan kerja, khususnya content creator yang nanti menjadi bagian dari industri TV digital," kata Gubernur ditemui usai malam ramah tamah Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis 31 Maret 2022.

Baca Juga: WASPADA! Sore Hingga Malam Jabar Diguyur Hujan: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Sabtu, 1 April 2022

Transformasi TV analog ke digital di seluruh Indonesia akan dimulai bulan April - November 2022. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, tahun ini adalah momentum hijrah yang tepat untuk seluruh dimensi penyiaran.

"Tahun ini adalah momentum hijrah seluruh dimensi penyiaran khususnya di masyarakat. Oleh karena itu mari masyarakat bersiap-siap," ujarnya.

Dalam migrasi digital ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membagikan alat khusus yang memungkinkan migrasi TV analog ke TV digital kepada keluarga golongan kurang mampu.

Adapun untuk warga Jabar, Pemda Provinsi Jabar berkewenangan menyerahkan data penerima alat pendukung tersebut ke Kemenkominfo.

Baca Juga: Kemanag Keluarkan Edaran Soal Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, Ini 12 Aturannya

"Kewenangan ada di pemerintah pusat, kita hanya menyerahkan data untuk DTKS atau masyarakat menengah kebawah karena sekarang siaran TV digital itu sudah bukan kemewahan, tapi kebutuhan," jelas Kang Emil.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah