GALAJABAR - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiapkan keperluan mudik Lebaran tahun ini. Mualai dari sumber daya manusia (SDM) kesehatan, peralatan kesehatan, hingga obat-obatan di 315 titik posko gabungan di jalur mudik dan balik di Jabar.
Selain SDM dan alat kesehatan, terdapat 186 Rumah Sakit siaga di jalur mudik yang ditopang 705 ambulans, petugas layad rawat, dan 104 motor ambulans yang siaga 24 jam.
"Kesiagaan itu pun termasuk juga berlaku pada rumah sakit di luar jalur mudik. Mereka harus siap karena mereka bisa jadi rujukan kedaruratan. Jadi, semua harus terima pasien," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS., dalam keterangan persnya dari Humas Dinkes, Rabu, 27 April 2022.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan kondisi pandemi yang belum berakhir serta jutaan warga yang serentak melakukan mudik di Jabar, masyarakat pemudik maupun yang tidak mudik harus tetap menjaga kesehatan.
"Bagi pemudik, jangan sampai menjadi penular penyakit dan jangan sampai tertular penyakit ketika pulang mudik nanti," jelasnya.
"Pergi pulang sehat, aman dan selamat. Yang pertama vaksinasi lengkapi dosis pertama dan dosis dua serta booster. Kalau baru mendapatkan dosis pertama, maka harus PCR yang berlaku 3x24 jam. Jika baru mendapatkan dosis kedua, harus antigen 1x24 jam," ujarnya.
Selain itu, Nina tetap meminta masyarakat yang mudik maupun yang nanti berkumpul bersama keluarga saat lebaran untuk menerapkan protokol kesehatan dengan tetap 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Sementara itu, terkait antisipasi penularan, Dinkes juga menyiapkan layanan vaksinasi, PCR dan juga antigen. Dikatakan Nina, pihaknya siap untuk memenuhi kebutuhan kabupaten/kota selama mudik dan balik berlangsung.