Produksi Sampah saat Libur Lebaran Diprediksi Meningkat, DLH Kota Bandung Lakukan Antisipasi

- 1 Mei 2022, 07:44 WIB
Ilustrasi. Penumpukan sampah./pikiran-rakyat.com
Ilustrasi. Penumpukan sampah./pikiran-rakyat.com /

GALAJABAR - Volume sampah pada Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran tahun 2022, di Kota Bandung diprediksi mengalami peningkatan.

Produksi sampah di Kota Bandung biasanya sekitar 1200 ton per hari. Namun, pada libur Lebaran diprediksi meningkat sampai 60 ton.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi.

"Tonase hari biasa sekitar 1200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1.250-1.260 ton per hari di hari lebaran. Naiknya sekitar 2-5 persen dari hari biasa," ungkap Dudy, dikutip Galajabar, Minggu 1 Mei 2022.

Baca Juga: Waduh, Pemdes Cicalengka Kulon Diduga Minta Bantuan THR ke Perusahaan Jelang Lebaran

Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan serta peningkatan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menerjunkan 1.500 personel tenaga kebersihan sampai H+5 lebaran.

Mereka akan bekerja dengan dukungan 111 armada terdiri dari truk, pikap, hingga motor sampah.

"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup mengantisipasi ini (peningkatan produksi sampah) dengan menurunkan 1.500 tenaga kebersihan," kata Dudy Prayudi.

Dudy menyebut, penambahan sampah pada saat libur lebaran biasanya tersebar di tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran, seperti tempat takbiran, salat Idul Fitri, halal bihalal, dan ziarah.

"Karena Kota Bandung merupakan destinasi wisata, kita antisipasi penumpukan di tempat-tempat wisata. Selain itu kita juga antisipasi saat selesai salat Id," ujarnya.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Disambut Antusias, Tayang Perdana Langsung Diserbu 200 Ribu Lebih Penonton

Dudy menyampaikan, pada hari H lebaran, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti ditutup. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk menahan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan konsep Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) dengan memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri.

Masyarakat bisa memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, menurut dia, bisa diolah dijadikan pupuk kompos.

Baca Juga: REAL Madrid Juara Liga Spanyol 2021-2022, Jadi Gelar Ke-35 Los Blancos

Sementara untuk sampah anorganik, dikumpulkan dan bisa dikirimkan ke bank sampah yang tersebar di kelurahan dan kecamatan.

"Selain bisa mengurangi, sampah tersebut bisa kita tabung di bank sampah yang tersebar di kewilayahan dan menghasilkan nilai ekonomi tersendiri," ujarnya.

Penerapan Kang Pisman, kata dia, telah mengurangi lebih dari 20 persen yang dikirimkan ke TPS. Maka, menurutnya penerapkan Kang Pisman secara langsung akan mengurangi beban penumpukan sampah.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah