GALAJABAR - Dengan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi (KISS) antara Kementerian Agama, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), UIN Bandung yang didasarkan pada falsafah Sunda (silih asah, asih, asuh dan wangi) menjadi kata kunci kesuksesan dalam menyelenggarakan Pekan Seni dan Olah Raga (PESONA) I.
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT., saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi PESONA I PTKN Tahun 2022 yang digelar di Grand Preanger Bandung, sejak Selasa-Kamis (24-26/05/2022).
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam akan melaksanakan PESONA I Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKN) Tahun 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari hari Senin-Sabtu 8-13 Agustus 2022.
Melalui kegiatan PESONA diharapkan dapat melahirkan mahasiswa yang cerdas, cakap, kreatif dan inovatif tidak hanya mengandalkan kurikulum yang diajarkan dibangku kuliah. Tetapi harus dilakukan dengan berbagai pendekatan. Caranya dengan penyelenggaraan event-even kompetisi baik regional, nasional maupun internasional.
"Dalam setiap kompetisi selalu ada dua kelompok; Pertama pemenang atau juara. Kedua, mereka yang harus giat belajar lagi, bukan kalah," jelasAli.
"Begitu juga dalam PESONA. Untuk menyukseskan kegiatan ini diperlukan pendekatan KISS atau bercumbu. Berhubung tuan rumahnya UIN Bandung, maka selain KISS kompetisi PESONA harus berbasis pada kearifan lokal, yaitu silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wangi. Yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, harmoni, silaturahmi, sportivitas," sambungnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof Dr. Suyitno, M.Ag., menegaskan PESONA merupakan bentuk transformasi dari kegiatan yang semula bernama Pekan ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR).