Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba Dijadikan Tempat Pengamatan Hilal Penentuan 1 Zulhijah 443 H

- 30 Juni 2022, 09:46 WIB
 Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba Dijadikan Tempat Pengmatan Hilal Penentuan 1 Zulhijah 443 H
Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba Dijadikan Tempat Pengmatan Hilal Penentuan 1 Zulhijah 443 H /Humas Unisba

Hasil pengamatannya akan dilaporkan kepada Kepada Kemenag Republik Indonesia sebagai bahan untuk Itsbat awal Zulhijjah 1443 H.

“Keputusan awal bulan Dzulhijjah 1443 H akan menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah c.q Kemenag,” katanya.

Dosen Hukum Keluarga Islam ini menuturkan, ijtimak atau konjungsi terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022, Pkl. 08.20 WIB. Konjungsi berarti posisi Bumi, Bulan dan Matahari berada pada satu garis astronomis. Sejak terjadinya konjungsi sampai dengan waktu pengamatan disebut Umur bulan/hilal sekitar 9 jam 29 menit,” jelasnya.

Pengamatan hilal ini kata Encep, akan dimulai saat matahari terbenam yaitu pukul 17.45 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 10 menit, karena bulan akan terbenam pada pkl. 17.55 WIB.

Dikatakan, posisi bulan/hilal berada pada Azimuth 297˚17’02. Sedangkan posisi Matahari berada pada azimuth 293˚10’03. Nilai ini dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk searah dengan perputaran jarum jam.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1443 H pada 1 Juli 2022, Jadi Idul Adha Jatuh pada 10 Juli

"Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan Matahari dengan selisih +4˚06’59”,” terangnya.

Encep mengatakan, pada awal pengamatan hilal, tinggi hilal +1˚52’42”, selanjutnya secara berurutan Pkl. 17.50 WIB (+0˚51’44”). Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +4˚46’34”.

Lebih lanjut Encep menjelaskan, pengamatan ini menggunakan Teropong Digital Computerize tiga buah & Teropong manual dua buah, serta dilakukan secara manual dan digital.

“Pengamatan digital menggunakan teropong Cem60 merk iOptron yang terpasang di dalam doom. Dibantu juga dengan kamera CCD BW yang menghubungkan teropong dengan laptop," jelasnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x