"Saat ini peran media sosial tentunya sangat efektif. Banyak fitur yang bisa dimanfaatkan oleh humas kabupaten/kota dalam memuat suatu informasi sehingga menjadikan masyarakat lebih tertarik dan tentu akan memberikan pengaruh positif terhadap daerah masing-masing," ucap Benny.
Komunikasi Representatif, interaktif, dan Simbolik
Rakor ini menghadirkan empat narasumber yaitu Ketua Komisi Informasi Jawa Barat Ijang Faisal, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (UNISBA) Septiawan Santana, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Satrya Graha, dan Mochammad Fikri, Digital Strategies.
Pada kesempatan ini, Septiawan menyodorkan gagasan komunikasi Disbudpar kota/kabupaten yang representatif, interaktif, dan simbolik. Ia mengingatkan bahwa ruang publik masyarakat harus dimanfaatkan menjadi medium komunikasi publik yang memiliki aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Upaya kegiatan komunikasi yang representatif dan interkatif itu akan mendorong lembaga Disbudpar kota/kabupaten di Jawa Barat menjadi simbol budaya dan desinasi wisata Jawa Barat. Jika komunikasi ini dilakukan maka dapat dikatakan bahwa Disbudpar telah berhasil memainkan peranan pentingnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Kuliner Enak Bandung, Jajanan Legendaris di Pasar Cihapit, Cocok Buat Munggahan
Sementara itu Satrya Graha dan Fikri menyampaikan data dan trend yang berkaitan dengan pemanfaataan media digital dan media sosial yang digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Hal ini perlu diketahui oleh peserta Rakor agar saat mempublikasikan informasi pariwisata dapat mempertimbangkan media yang digunakan dan kebiasaan pembaca.***