Khansa Syahla, Pendaki Termuda Indonesia yang Taklukan Mount Elbrus, Bagikan Tips untuk Pemula

- 29 Agustus 2023, 18:25 WIB
Khansa Syahla, Brand Ambasador Eiger Adventure saat bagikan tips untuk pemula.
Khansa Syahla, Brand Ambasador Eiger Adventure saat bagikan tips untuk pemula. /Lina Lutan/

 

GALAJABAR- “Gunung ga akan kemana-mana koq! Dia akan tetap menunggu kita untuk kembali,” tegas Khansa Syahla (17 tahun), Brand Ambasador Eiger Adventure saat bagikan tips untuk pemula.

Kalimat itu meluncur dari bibir Khansa Syahla pendaki 83 gunung, 2 diantaranya gunung di luar negeri. Sosoknya modis dan cantik dengan kulit terawat. Siapa sangka, Ia adalah pendaki termuda, yang menancapkan bendera merah putih di puncak Mount Elbrus, Rusia, pada 17 Agustus 2022 lalu.

Atap tertinggi benua Eropa , berketinggian 5642 mdpl itu ditaklukan bersama ayahnya, Aulia Ibnu. “Hati saya tergetar. Haru, saat melihat Merah Putih berkibar di puncak Elbrus yang dipenuhi salju.”

Bukan tanpa alasan Eiger Adventure mendapuknya menjadi Brand Ambasador, prestasi yang ditorehnya tidak main-main. Selain daftar panjang pendakian yang telah dilakukannya, Khansa juga dinobatkan sebagai 7 summiters perempuan termuda Indonesia. Pantas dia begitu fasih berbagi tips bagi pemula yang ingin melakukan perjalanan di alam bebas.

Saat pertama bertemu di acara Journalist Camp yang diselenggarakan oleh PRMN dan Eiger di Sari Ater pada 25 Agustus 2023 lalu, kita tak akan menyangka. Di balik kelembutannya, dia memiliki segudang prestasi yang mayoritas dilakukan kaum pria.Tidak heran, Khansa kini tengah jadi perbincangan hangat karena prestasinya.

Setiap diajak berbicara tentang gunung matanya tampak berbinar,  antusias dengan tutur rapi membuat kita seakan terbawa pada petualangannya saat menjajal trek gunung yang sulit sekalipun. Ringan ia bercerita bahwa dia pernah mendapat pengalaman yang cukup menegangkan di Gunung Sangar yaitu salah satu puncak tertinggi di Nusa Tenggara Barat.

Meski menyuguhkan pemandangan alam yang indah, namun gunung dengan tinggi 3.546 mdpl ini memiliki trek yang cukup sulit sehingga tidak banyak pendaki yang memilih untuk mendakinya.

“Bisa dibilang, menjajal Gunung Sangar lebih sulit dari gunung tertinggi Indonesia  yaitu Carstenz Pyramid, yang berketinggian 4.884 mdpl,” ujar Khansa.

Ada insiden, ia terpeleset saat menginjak tebing Gunung Sangar dan hanya bergantung pada seutas tali saja.

“Satu kaki saya sudah menjuntai ke bawah sementara saya memegang erat-erat tali yang menjadi tumpuan. Saya tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada di bawah saya karena tertutup awan. Bisa dibayangkan betapa tegangnya situasi saat itu. Beruntung, ada teman yang menarik saya ke posisi aman” paparnya dengan senyum lega.

Kejadian itu membuat dia kapok naik gunung lagi? Tentu tidak. Hal itu tidak menyurutkan kecintaannya pada gunung, Khansa percaya bahwa dengan persiapan fisik, perbekalan memadai dan perlengkapan pendakian gunung yang aman membuat dia dapat pulang dengan selamat setelah pendakian.

Baca Juga: Indonesia - Australia Teken MoU Pilot Pertukaran Pengembangan Keterampilan

Ia juga rajin menuliskan jurnal pengalamannya sebagai pendaki gunung. Hal ini dilakukan karena dia sering diminta untuk memberikan tips perjalanan di alam bebas terutama bagi pemula.

“Alam mengandung bahaya jadi kita harus memiliki persiapan saat akan mendaki gunung. Tujuan dari mendaki gunung adalah kembali rumah dengan selamat jadi jangan paksakan sampai puncak kalau situasi dan kondisi tidak memungkinkan,” ujar Khansa.

Profil Khansa Syahla

Kecintaannya pada gunung dimulai saat dia berumur 5 tahun diajak oleh ayahnya untuk mendaki gunung Bromo. Kemudian umur 7 tahun, sang ayah memberi tantangan untuk menaklukan gunung Rinjani meski tidak sampai puncak pada saat itu. Setelah itu setiap tahun dia memasukan aktivitas pendakian sebagai resolusi.

Jika gadis seusianya lebih memilih mall untuk healing maka gunung menjadi tempat pelarian terbaik bagi gadis cantik kelahiran 16 Maret 2006 ini. Namun, jangan berpikir bahwa Khansa tidak memikirkan penampilannya.

“Meski di gunung aku tidak lupa untuk skin care-an lhoo.. bahkan dengan teman-teman pendaki gunung yang wanita kita suka bahas tentang make up dan mode yang lagi in di kalangan remaja saat ini”, ujar Khansa sambil tertawa kecil.

Tidak heran kulit wajahnya tetap bersinar meski terpapar sinar matahari atau jarang tersentuh air bersih saat mendaki gunung. Gadis yang kini duduk di kelas XII SMA Labs School Jakarta ini seolah mematahkan stereotip bahwa pendaki gunung wanita mengabaikan perawatan wajah dan kulit.

Khansa Syahla (17 tahun), Brand Ambasador Eiger Adventure saat bagikan tips untuk pemula
Khansa Syahla (17 tahun), Brand Ambasador Eiger Adventure saat bagikan tips untuk pemula

Tips Perjalanan di Alam Bebas untuk Pemula

Khansa yang pernah memecahkan rekor sebagai pendaki  termuda Indonesia yang berhasil mencapai puncak gunung Kilimanjaro, Afrika (2019)  ini membagikan tips bagi pemula yang akan melakukan pendakian gunung.

1. Izin orang tua adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Penting mendapatkan restu dari orang tua agar kita mendapat keselamatan saat mendaki.

2. Mengetahui tujuan kita dan melakukan persiapan sebaik-baiknya . Jangan sesekali pergi ke gunung tanpa persiapan matang karena dapat berakibat fatal.

3. Pahami ilmu untuk survive di alam. Disarankan pemula dapat menguasai ilmu-ilmu yang dibutuhkan saat berkegiatan di alam terbuka. Kuasai ilmu navigasi darat dan ilmu survival yang memberikan panduan bagaimana kita dapat bertahan hidup di alam terbuka.

4. Pelajari literatur gunung sehingga kita mengetahui medan seperti apa yang akan kita hadapi di sana.Khansa mencontohkan saat dia mendaki Gunung Merbabu. Sebelum melakukan pendakian, ia sudah tahu berapa ketinggian gunungnya, jalur mana yang akan dipilih serta pos-pos yang akan dilewati. Penting juga mengetahui sumber mata air ada dimana agar saat kita membutuhkannya tidak mengalami kesulitan.

5. Menyusun Rancangan Operasi Pendakian (ROP). Rancangan ini dibuat sebagai panduan saat kita melakukan pendakian.Ini sangat penting untuk mengantisipasi kejadian emergency yang terjadi di lapangan. ROP ini berkaitan dengan perencanaan saat pendakian mulai dari pemilihan gunung, anggota tim, logistik yang dibutuhkan termasuk biaya yang dibutuhkan.

6. Latihan fisik, Khansa memilih olahraga lari yang dilakukan selama 3x dalam seminggu. Ia memilih didampingi oleh pelatih agar latihannya lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan.

7. Pilih perlengkapan pendakian yang aman dan nyaman. Khansa memilih perlengkapan untuk pendakian dari Eiger, bukan karena dia sebagai Brand Ambasador Eiger Adventure tapi ia mengakui kualitas produk Eiger yang dirancang untuk kenyamanan dan keamanan selama berkegiatan di alam bebas. Tidak hanya cocok untuk wilayah tropical tapi juga yang bersalju. Terbukti saat Khansa melakukan penjelajahan di Afrika yang bersuhu minus 10 derajat, perlengkapan Eiger mampu diandalkan.

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelontorkan 24 Persen APBD untuk Pendidikan, Begini Kata Ema Sumarna

8. Siapkan perbekalan yang memadai. Bawa makanan yang memang gampang dikonsumsi dan tidak memerlukan pengolahan yang memakan waktu misalnya abon, sarden, atau snack. Khansa biasanya membawa perbekalan yang sudah dipack menjadi makanan untukdikonsumsi saat pagi,siang,dan malam.

9. Buat laporan perjalanan selesai mendaki. Hal ini berguna agarmenjadi catatan saat Khansa melakukan pendakian berikutnya. Selain itu catatan ini berguna untuk menjadi tips yang dapat dibagikan kepada pemula atau pendaki lainnya.

10. Jangan lupakan ibadah. Khansa berpesan, dalam situasi apapun jangan lupakan ibadah dan berzikir. Jika tidak menemukan air kita bisa melakukan tayamum, sembahyang bisa dilakukan di tenda atau bahkan sambil duduk jika situasi tidak memungkinkan. Intinya, selalu ada cara untuk kita beribadah, memanjatkan doa keselamatan kepada sang Pencipta.

Menyimak obrolan dengan Khansa Syahla, Brand Ambasador Eiger Adventure terasa menyenangkan. 2 jam berlalu tanpa terasa, meski disampaikan dengan ringan namun penuturannya sangat membekas.

Gadis ini tidak hanya sekedar membagikan tips. Dia juga mengingatkan pada kita bahwa salah satu cara kita bersyukur adalah berterima kasih kepada alam dengan cara menjaganya agar lestari.***

 

 

 

Editor: Lina Lutan

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah