Rektor Resmikan Apotek Unisba : Langkah Awal Menuju Pelayanan Kesehatan Luas dan Berkualitas

- 23 November 2023, 11:39 WIB
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., meresmikan pengoperasian Apotek Unisba yang berlokasi di kampus III Unisba, Jalan Batik Halus No. 25, Sukaluyu Bandung, Selasa (21/11)
Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., meresmikan pengoperasian Apotek Unisba yang berlokasi di kampus III Unisba, Jalan Batik Halus No. 25, Sukaluyu Bandung, Selasa (21/11) /

GALAJABAR- Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba)  Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., meresmikan pengoperasian Apotek Unisba yang berlokasi di kampus III Unisba, Jalan Batik Halus No. 25, Sukaluyu Bandung, Selasa (21/11). Menandai langkah awal dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, apotek Unisba akan beroperasi dari pukul 09.00 sampai pukul 23.00 WIB. Apotek ini merupakan pilot project satu-satunya yang diharapkan bisa berkembang dan membuka cabang di berbagai wilayah.

Pimpinan Sarana Apotek Unisba, APT. Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., mengatakan, dengan perbekalan 1.764 item obat, apotek Unisba menjadi salah satu destinasi terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Beliau mengklaim, untuk memperkuat posisinya Unisba menyediakan perbekalan kesehatan selevel dengan Kimia Farma.

“Alhamdulillah, kami telah menjalin kerjasama dengan 17 Pedagang Besar Farmasi (PBF) utama dalam sebulan. Ini mencakup kolaborasi dengan PBF yang notabene adalah principal dari pabrik-pabrik obat ternama,” ujar Gita

Gita mengatakan, pengembangan lebih lanjut juga telah dirancang dengan rencana pembukaan klinik sebagai langkah selanjutnya. Selain itu, Apotek Unisba juga memberikan sarana bagi mahasiswa untuk melakukan praktek kerja. Hal ini berkenaan dengan syarat untuk membuka apotek melibatkan aspek pendidikan seperti halnya Fakultas Kedokteran.

Baca Juga: Fikom Unisba dan Tular Nalar Mafindo Selenggarakan Pelatihan Sekolah Kebangsaan bagi Pemilih Pemula

“Selain itu, perusahaan ini juga menciptakan program yang memadukan kesejahteraan civitas dengan kewajiban kesehatan, di mana potongan gaji dapat diatur untuk jika ada yang membutuhakan obat terlebih dahulu. Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Kami percaya bahwa keberlangsungan program ini dapat memastikan kesejahteraan civitas Unisba,” ujarnya.

Dalam konteks yang lebih luas, Apotek Unisba juga menawarkan program inovatif sebagai persiapan pensiun bagi karyawan. Dengan paket pendampingan, karyawan yang akan memasuki masa pensiun dapat mempertimbangkan membuka apotek sebagai pilihan bisnis.

“Kami memberikan gambaran bahwa dengan modal 50-100 juta, seseorang dapat memulai bisnis apotek dan menjadi bagian dari industri kesehatan yang berkembang pesat,” tutur Gita.

Sementara itu, Kaprodi  Program Profesi Apoteker (PPA) Dr. Apt. Suwendar, S.Si., M.Si., mengatakan, Apotek Unisba juga memiliki peran strategis dalam melatih mahasiswa program profesi apoteker untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Beliau menjelaskan, Apotek Unisba memiliki visi untuk tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa profesi apoteker, tetapi juga memberikan pengalaman nyata di lapangan.

Baca Juga: OJK Mengajar di Milad 65 Tahun Unisba

“Mahasiswa program profesi apoteker di Unisba diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung melalui kegiatan praktek kerja di wahana pelayanan, industri distribusi, serta terlibat dalam pemahaman regulasi yang mengatur praktik kefarmasiaan,” ujarnya.

Dr. Suwendar mengatakan, fasilitas praktek kerja profesi apoteker di Apotek Unisba dirancang untuk memberikan pengalaman menyeluruh kepada mahasiswa. Praktek kerja profesi apoteker di Apotek Unisba memiliki beban minimal 1.200 jam atau setara dengan 26 SKS. Mahasiswa yang akan praktek akan dibagi dalam dua shift, yaitu 07.00-14.00 dan 14.00-21.00. Dengan beban 4 SKS, praktek kerja profesi apoteker di Apotek Unisba mengharuskan mahasiswa untuk bekerja selama 7-8 jam per hari.

“Alhamdulillah, kami memiliki fasilitas sendiri yang memungkinkan mahasiswa untuk melaksanakan praktek kerja profesi apoteker. Insya Allah, mulai bulan depan, Apotek Unisba akan melaksanakan praktek kerja profesi apoteker dengan dua mahasiswa setiap bulannya,” jelasnya.

Tak hanya untuk program profesi apoteker, Apotek Unisba juga memanfaatkan apotek sebagai tempat pelaksanaan kegiatan simulasi farmasi klinis bagi mahasiswa jenjang S1. Kegiatan konseling obat-obatan juga menjadi bagian integral dari pendekatan holistik dalam pendidikan di prodi Farmasi Unisba.

Baca Juga: LPPM Unisba Menggelar Kegiatan Tahunan Bandung Annual International Conference

Rektor  Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., memberikan apresiasi dan terima kasih atas penambahan fasilitas terbaru yang bertujuan untuk mendukung kelancaran jalannya program akademik di Program Studi (Prodi) Farmasi. Menurutnya, peningkatan fasilitas ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa program akademik berjalan dengan baik. Dalam kerangka program akademik, kata Rektor prodi Farmasi di Unisba telah melengkapi jenjang pendidikan mulai dari S1 hingga Apoteker. Dengan demikian, beliau berpesan kepada seluruh elemen prodi untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan masyarakat.

“Pesan saya kepada seluruh elemen Prodi Farmasi adalah agar kepercayaan masyarakat tidak disia-siakan. Kita harus meningkatkan status kita sebagai lembaga pendidikan. Mari kita rawat dan kembangkan fasilitas yang telah diberikan ini, serta menjalin kerjasama dengan berbagai instansi untuk terus meningkatkan kualitas apotek kita,”jelasnya.***

 

Editor: Lina Lutan

Sumber: unisba.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah