Curah Hujan Tinggi, Kota Bandung Waspadai Tanggul Jebol

- 27 Oktober 2020, 17:58 WIB
Pengendara menerobos genangan air di salah satu titik banjir Kota Bandung.
Pengendara menerobos genangan air di salah satu titik banjir Kota Bandung. /ANTARA /

Ia tidak memungkiri di tahun 2020 ini terdapat penambahan kasus bencana akibat hidrometeorologi dibandingkan tahun lalu. Seperti kejadian longsor pada 2019 lalu terjadi 7 kali. Sedangkan pada 2020 ini tercatat sudah ada 19 kali.

Kemudian bencana kirmir roboh juga dipaparkan Dian tercatat sudah 10 kali di 2020 ini. Padahal di sebelumnya tidak terpantau ada peristiwa kirmir roboh di sepanjang 2019 lalu

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sungai Cikaso Meluap Rendam 40 Rumah di Kecamatan Banjarsari dan Banjaranyar

Untuk kasus banjir, pada 2019 dan 2020 terjadi 11 kali. Sedangkan angin puting beliung terjadi dua kasus pada 2019 dan satu kali pada 2020.

Pada tahun 2109 terjadi 16 kali pohon tumbang. Sedangkan tahun ini sebanyak 9 kali. Sementara untuk bangunan roboh di 2019 itu sebanyak 3 kali. Sedangkan tahun ini tidak ada bangunan roboh.

“Bencana hidrometeorologi pada 2019 terdapat 39 kejadian. Sedangkan pada 2020 sampai September terjadi 43 kejadian. Ditambah kemarin seeprti di Cidadap, Astananayar, Pagaraih, Sukagalih jadi sampai sekarang ada 48 peristiwa,” ujarnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Laris Manis Diminati Partai Lain, Waketum Gerindra: Enggak Cuma PPP yang Menawarkan

Kendati urusan penanggulangan bencana di Kota Bandung tergabung di satu dinas, yakni Diskar PB, namun Pemerintah Kota (Pemkot) sudah membuat Satuan Tugas (Satlak) khusus. Yaitu Satlak Penanggulangan Bencana yang berisi gabungan unsur pemerintahan di Kota Bandung.

“Untuk Diskar PB saja kita ada 350 orang personil siap siaga penuh termasuk di empat UPT (Unit Pelaksana Teknis). Setiap UPT berjaga 10-15 orang,” katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x