Ketika Satuan Polisi Pamong Praja Jumatan, Wisatawan Nekat Terobos Alun-Alun Kota Bandung

- 30 Oktober 2020, 22:19 WIB
SUASANA kawasan Taman Alun-alun Bandung saat ditutup./*ARMIN ABDUL JABBAR/PR
SUASANA kawasan Taman Alun-alun Bandung saat ditutup./*ARMIN ABDUL JABBAR/PR /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

Taspen menambahkan, para wisatawan yang memaksa masuk ke Taman Alun-Alun Bandung itu diketahui berasal dari luar Kota Bandung. "Banyak orang-orang luar kota Bandung yang datang ke Kota Bandung dan memasuki area Alun-Alun,” ungkapnya.

Di samping itu, tegas Taspen, Saptol PP telah menempatkan anggota di sekitar pusat Kota Bandung untuk meminimalisasi adanya keramaian. "Alun-Alun itu kan sudah kita plotting, baik di taman Alun-Alun, Jalan Dewi Sartika, maupun di Jalan Dalem Kaum. Kelihatannya mereka memanfaatkan waktu anggota,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ahmad Nugraha menilai ketegasan aparat adalah kunci kesuksesan sebuah aturan yang diterapkan. Sehingga, masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang tidak seharusnya dilakukan.

Baca Juga: Jelang Arus Balik Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Inilah Antisipasi Polda Metro Jaya

Terlebih, tambahnya, Kota Bandung kerap kali menjadi tujuan para wisatawan untuk menghabiskan waktu libur. Sehingga bagaimanapun, ketegasan mutlak dilakukan.

“Kerumunan itu saya kira kalau kita berikan ketegasan, pengawasan yang kuat di mana tempat itu berkerumun, kita memberikan penekanan pada mereka bahwa hal ini tidak boleh dilakukan,” ungkapnya.

I pun menyayangkan wisatawan yang tak mengindahkan aturan soal larangan berkerumun. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan perlu diterapkan.

Baca Juga: Status Siaga Gunung Sinabung, Pengamat: Masyarakat Harus Jauhi Zona Merah

“Bukan berarti new normal itu masyarakat bebas dari menjaga protokol kesehatan. Pemerintah harus serta merta melakukan ketegasan. Misalnya di Alun-Alun, kalau  ditutup itu yang mananya, gimana tidak berkerumun kalau satu tempat ditutup, tetapi satu tempat lainnya dibuka,” ujar Ahmad. (Penulis: Yeni Siti Apriani)**

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x