Network
GALAJABAR - Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat memastikan tahun ini tidak ada bantuan insentif bagi guru madrasah. Tahun 2019 mereka masih menerima insentif dengan besaran Rp 1.150.000 per tahun.
"Tahun ini memang enggak ada bantuan insentif lagi bagi guru madrasah. Mengingat secara aturan tidak ada kewenangan bagi pemerintah daerah," kata Kepala Bidang Bina Pendidik dan Tenaga Kependidikan (BPTK) Disdik KBB Rustiyana kepada galajabar di Nyampah, Jumat 6 November 2020.
Lebih jauh dijelaskannya,secara aturan guru madrasah berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) bukan pemerintah daerah. Karena itulah, tahun 2020 tidak ada bantuan insentif lagi.
Baca Juga: Bandingkan Habib Rizieq Shihab dengan Reynhard Sinaga, Fadli Zon: Sungguh Tak Adil
"Memang kalau berbicara domisili, mereka (guru honerer) adalah warga Kabupaten Bandung Barat sama dengan guru honerer di bawah naungan Dinas Pendidikan. Tapi kami belum bisa mengakomodir karena itu tadi, guru madrasah ada di bawah Kemenag," jelasnya.
Menurutnya, paling bisa diakomodir dalam bentuk hibah. Hanya saja untuk hibah tidak di Dinas Pendidikan tapi di Bagian Kesra.
Diakuinya, sampai saat ini guru honorer yang berada di bawah kewenangan Disdik Kabupaten Bandung Barat juga belum terakomodir seluruhnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Bagai Ranting Ciptaan Iis Dahlia yang Dibawakan Kalia Siska
Mengacu pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) jumlah guru honorer di Kabupaten Bandung Barat sekitar 11.000 orang. Namun yang baru terakomodir mendapat bantuan insentif baru 5.300 orang.
Rinciannya untuk guru honorer PAUD
1.150 orang, guru honorer SD 2.830 orang dan guru honorer SMP sebanyak 1.005 orang.
