Prabowo Bicara Langsung Dengan Menhan Jepang, Ini Yang Dibahasnya

- 6 November 2020, 12:59 WIB
Otak Pertempuran Udara, Tangguhnya Kemampuan Jet Tempur Siluman F-35 Incaran Prabowo untuk TNI AU
Otak Pertempuran Udara, Tangguhnya Kemampuan Jet Tempur Siluman F-35 Incaran Prabowo untuk TNI AU /f35.com


GALAMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendadak menelpon Menhan Jepang, Nobuo Kishi Senin 2 November 2020. Lalu apa yang dibicarakan keduanya?

"Menteri Prabowo mengucapkan selamat kepada Menteri Kishi atas pengangkatannya sebagai Menteri Pertahanan. Menteri Kishi menyampaikan apresiasinya," tulis keterangan resmi Kemenhan Jepang, dikutip Selasa 3 November 2020.

Tak hanya saling berucap selamat, keduanya juga bertukar pandangan tentang masalah keamanan regional.

Baca Juga: Tim Kampanye Trump Sebut Bebagai Tuduhan Kecurangan  Tanpa Disertai Bukti Pendukung

Salah satu yang dibahas adalah Laut China Timur dan Laut China Selatan sehubungan dengan peristiwa terkini yang terjadi di wilayah tersebut.

Prabowo dan Kishi sama-sama menegaskan kembali pentingnya maritim yang bebas dan terbuka ketertiban berdasarkan aturan hukum.

"Menteri Kishi menyampaikan bahwa Jepang menentang setiap upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksaan atau kegiatan apa pun yang meningkatkan ketegangan," tulisnya.

Baca Juga: Exit Permit Habib Rizieq Dibatalkan, Teddy Gusnaidi: Jangan Ngilang Lagi, Apalagi ke Korea Utara

Mereka juga bertukar pandangan tentang kerja sama dan pertukaran pertahanan bilateral termasuk mempercepat pembahasan tentang kerja sama alutsista dan teknologi.

Kedua menteri sepakat untuk menggalakkan kerja sama pertahanan dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit menular, termasuk berbagi keahlian dan pembelajaran selama operasi penanggulangan bencana, terkait dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tak Menyiapkan Pengamanan Khusus Terkait Kepulangan Habib Rizieq

"Dalam konteks ini, kedua menteri juga ikut serta, setuju dalam memelihara komunikasi yang erat antara otoritas pertahanan masing-masing, termasuk pertemuan '2 + 2' pada waktu yang sedini mungkin, dan secara proaktif mempromosikan kerja sama pertahanan dan pertukaran untuk menegakkan dan memperkuat Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka," katanya.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x