Bantuan Sosial Diberikan Pemkot Cimahi kepada 1.000 Orang Buruh yang Terkena Dampak Covid-19

- 16 November 2020, 20:31 WIB
Seribu orang buruh mendapatkan bantuian sosial (bansos) dari pemkot Cimahi. Penyerahan bantuan ini secara simbolis dilakukan Wali Kota Cimahi kepada perwakilan buruh/pekarja di Aula Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Senin, 16 November 2020. Foto: Laksmi Sri Sundari
Seribu orang buruh mendapatkan bantuian sosial (bansos) dari pemkot Cimahi. Penyerahan bantuan ini secara simbolis dilakukan Wali Kota Cimahi kepada perwakilan buruh/pekarja di Aula Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Senin, 16 November 2020. Foto: Laksmi Sri Sundari /

GALAJABAR - Seribu orang buruh/pekerja di Kota Cimahi mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban buruh/pekerja Kota Cimahi yang mengalami dampak ekonomi akibat virus corona atau Covid-19.

Penyerahan bansos secara simbolis dilakukan Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna kepada perwakilan buruh di Aula Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi, Jln. Demang Hardjakusumah, Senin, 16 November 2020. Turut digelar sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk buruh/pekerja di lingkungan kerja.

Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna mengatakan, para buruh/pekerja termasuk yang mengalami dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pengangkatan dengan Pensiun Tidak Berimbang, Pemkab Bandung Barat Kekurangan 7.756 PNS

"Yang paling kena dampak dari sisi ekonomi masyarakat banyak. Cita-cita kami terus berusaha agar kehadiran pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kali ini kita salurkan bansos untuk buruh," katanya.

Bansos disiapkan sebanyak 1.000 paket, pendanaan berasal dari dana insentif daerah (DID) Kota Cimahi.

"Datanya berdasarkan pengajuan dari serikat buruh/pekerja dan Disnaker Kota Cimahi. Yang disediakan 1.000 paket, memang tidak bisa menyentuh semua buruh karena keterbatasan anggaran. Nilainya juga tidak seberapa, tapi mudah-mudahan bisa tepat guna, tepat sasaran, dan membantu meringankan beban para buruh," terang Ajay.

Baca Juga: Survei Calon Presiden 2024: Habib Rizieq Potensial, Prabowo Masih yang Terkuat

Menurut Ajay, sosialisasi AKB juga ditujukan agar para buruh/pekerja dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada, termasuk di lingkungan kerja.

"Jangan sampai kita sibuk kerja tapi lengah menjaga diri, dan akhirnya keluarga di rumah terancam terpapar virus corona karena kelalaian kita," ucapnya.

Dengan pemberian pemahaman soal AKB, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja/buruh. Terutama dalam pemenuhan kepatuhan pada protokol kesehatan maupun pencegahan penularan di lingkungan kerja dan rumah tangga. Termasuk sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan.

Baca Juga: Ahmad Dofiri Gantikan Rudy Sufahriadi Sebagai Kapolda Jabar Imbas Kerumunan Massa Habib Rizieq

"Kami berharap melalui sosialisasi AKB dapat memberikan tambahan pemahaman dan pengetahuan kita bersama untuk bagaimana beraktifitas sesuai dengan protokol kesehatan yaitu 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun), dan ditambah menjaga imunitas tubuh agar dapat menjauhi resiko penularan covid-19," tandasnya.

Sejumlah perwakilan buruh mengapresiasi bansos dari Pemkot Cimahi. Seperti yang diutarakan Ketua DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 92, Asep Jamaludin.

"Kami mengapresiasi bantuan khusus buat kawan-kawan buruh/pekerja dari Wali Kota  Cimahi walaupun harus menunggu lama, karena baru pertama kali kawan-kawan buruh/pekerja dapat bantuan langsung dari pemerintah kota sejak terjadinya pandemi Covid-19," tuturnya.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya dan Jabar Dicopot Buntut Acara Habib Rizieq Shihab, Atas Perintah Mahfud MD?
Terkait jumlah bansos yang diberikan Pemkot Cimahi, diakui Asep masih kurang. "Memang dirasa sangat minim, total untuk dibagikan melalui SB/SP hanya 1.000 paket. Kami berharap ada bantuan termin kedua untuk kawan-kawan buruh/pekerja yang belum mendapatkan bantuan," tururnya.

Asep pun berharap bantuan sembako ini diberikan murni karena Pemkot Cimahi peduli terhadap buruh/pekerja yang kena dampak Covid-19, karena menurutnya pengusaha telah cukup banyak mendapatkan stimulus dari pemerintah.

"Kami tidak mau pemberian bantuan ini dikaitkan dengan kenaikan UMK 2021. Bahwa UMK untuk tahun 2021, kami tetap meminta kenaikan sebesar 8%," tegasnya.
Baca Juga: Wali Kota Cimahi Beri Contoh Kantong Plastik Ramah Lingkungan, Ini Kelebihannya
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Cimahi, Rahmat Ganjar juga menyatakan apresiasinya terhadap Pemkot Cimahi yang sudah memberikan bantuan sembako.

"Alhamdulillah, kita apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kota Cimahi terkait pemberian bantuan kepada pekerja yang terdampak Covid-19 selama 3 bulan perjuangan, dari bulan Agustus, meski ada keterlambatan karena kami menginginkan pada bulan Oktober, tepatnya tanggal 28 Oktober 2020, tapi baru terlaksana hari ini," terangnya.

Ia pun berharap Pemkot Cimahi  bekerja sama dengan para stakeholder terkait, bagaimana soal kelangsungan para pekerja pasca-recovery ini.
Baca Juga: Satpol PP Kota Bandung Kembali Jaring Pelanggar AKB, Sanksi Denda sampai Push Up pun Dijatuhkan
"Karena masih banyak perusahaan yang meliburkan karyawannya bahkan dirumahkan, dan PHK. Apalagi pendemi Covid-19 ini dijadikan alasan yang paling utama, tapi sebenarnya ada beberapa perusahaan yang terdampak dan yang tidak kena dampak," katanya. (Penulis: Laksmi Sri Sundari)**

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah