Elektabilitas AHY Kian Meroket Terdorong Isu KLB Deli Serdang, Prabowo Subianto Mencapai di Atas 20 Persen

22 Maret 2021, 19:42 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. /Instagram @agusyudhoyono/

GALAJABAR- Center for Political Communication Studies (CPCS) mengungkapkan hasil survei terbarunya menunjukkan adanya kenaikan secara mengejutkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pertarungan menuju Pilpres 2024.

Hal tersebut diduga merupakan efek dari gunjang-ganjing kasus Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, awal bulan ini.

“AHY secara mengejutkan naik elektabilitasnya sebagai calon presiden (capres) dari kisaran di bawah 2 persen menjadi 6,3 persen, mengejar Prabowo yang masih teratas serta RK (Ridwan Kamil) dan Ganjar Pranowo,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam keterangan pers, Senin, 25 Maret 2021.

Dikatakan, lonjakan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya.

Baca Juga: Gara Bicara Anies Baswedan Disukai Anak Muda, Ferdinand Hutahaean: Pembohong Sukses karena Pintar Berbicara

Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk.

KLB Deli Serdang yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang bukan kader Demokrat mengundang simpati dari masyarakat.

Okta mengatakan, sosok AHY yang terdzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada 2004 silam.

Meski begitu elektabilitas Prabowo Subianto dalam satu tahun ini tetap unggul. Dari 22,7 persen pada survei Maret 2020 turun menjadi 18,4 persen (Juli 2020) dan 19,2 persen (November 2020), kini sebesar 20,6 persen.

“Usai Pemilu 2019, Prabowo masih menikmati keunggulan elektoral dan berpeluang kuat maju kembali, dengan pesaing RK dan Ganjar,” tandas Okta.

RK dari 5,8 persen (Maret 2020) melejit menjadi 11,3 persen (Juli 2020) dan 9,3 persen (November 2020), kini naik lagi menjadi 15,2 persen atau urutan kedua.

Ganjar dari 8,5 persen (Maret 2020), naik ke 13,5 persen (Juli 2020) dan 16,0 persen (November 2020), kini turun menjadi 14,7 persen dan tergeser ke urutan ketiga.

Baca Juga: Kalah Telak dari Irene Sukandar, Dewa Kipas: Saya Tak Terbiasa Bermain 10 Menit

Berikutnya adalah AHY (1,4 persen/1,8 persen/1,9 persen/6,3 persen) di urutan keempat dan Erick Thohir (4,1 persen/3,1 persen/2,7 persen/5,6 persen) di urutan kelima.

Kemudian di bawahnya Sandiaga Uno (12,1 persen/9,3 persen/5,8 persen/5,4 persen) dan Anies Baswedan (13,8 persen/10,6 persen/6,6 persen/5,1 persen).

Nama-nama lain adalah Tri Rismaharini (3,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), Giring Ganesha (- persen/- persen/1,7 persen/2,0 persen), Puan Maharani 3,6 persen/2,4 persen/1,1 persen/1,3 persen), dan Mahfud MD (1,6 persen/1,4 persen/1,0 persen/1,1 persen). Yang lain masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,9 persen).

Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Maret 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler