Kala Kapolri Beda Tafsir dengan Jajarannya Sendiri Soal Telegram: Saya Mohon Maaf kepada Media

7 April 2021, 11:35 WIB
Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. /Dok. Humas Polri

GALAMEDIA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui kesalahan dirinya dan jajarannya yang berbeda tafsir soal surat telegram (ST) yang diteken pada 5 April 2021 tersebut.

Jenderal Listyo menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan seluruh media nasional maupun daerah atas kekeliruan tafsir dari ST tersebut.

Dalam surat telegram tersebut, dituliskan bahwa media dilarang untuk menyiarkan dan merekam tindakan arogansi anggota Polri.

Baca Juga: Inilah 7 Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Nomor 4

Namun tak lama berselang, Kapolri langsung memberi klarifikasi, meminta maaf, dan mencabut ST tersebut.

Kapolri menegaskan bahwa sesungguhnya jajarannya tidak antikritik dan mempersilakan masyarakat untuk memberi masukan.

“Sekali lagi mohon maaf atas terjadinya salah penafsiran yang membuat ketidaknyamanan teman-teman media,” katanya di Jakarta, dikutip dari Antara, 6 April 2021.

Baca Juga: Pantai Bernama Ma’ruf Amin Akan Segera Muncul, Pemkot Pariaman: Kami Sudah Izin ke Wapres

Dia pun meminta agar berbagai media nasional maupun daerah untuk selalu memberikan koreksi terhadap jajaran kepolisian.

“Sekali lagi kami selalu butuh koreksi dari teman-teman media dan eksternal untuk perbaikan institusi Polri agar bisa jadi lebih baik,” ucap Listyo.

Jenderal Listyo telah mencabut Surat Telegram Nomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 tertanggal 5 April 2021 dan menggantinya dengan Nomor ST/759/IV/HUM.3.4.5./2021 tanggal 6 April 2021.

Baca Juga: Soal Pembangunan Istana Negara Baru Hidayat Nur Wahid : Fokus Atasi Covid-19, Hentikan Proyek Ibu Kota

Mantan Kabareskrim Polri tersebut mengaku bahwa niat awal dari terbitnya ST tersebut untuk mengarahkan jajarannya agar tidak bersikap arogan.

Dia meminta agar seluruh anggota Polri selalu menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.

Para anggota Polri diimbau bertindak tegas, namun mengedepankan sisi humanis dalam menegakkan hukum di masyarakat.

Baca Juga: Tersangka Unlawfull Killing 4 Laskar FPI Belum Dipenjara, Polri: Belum Tentu Ditahan

“Arahan saya ingin Polri bisa tampil tegas, namun tetap memperhatikan sisi humanis,” tutur Jenderal Listyo.

Jenderal bintang empat tersebut mengakui bahwa masih banyak ditemukan tayangan media yang menampilkan arogansi Polri.

Oleh karena itu, Listyo mengingatkan kepada seluruh anggotanya agar selalu menjaga sikap saat turun ke lapangan.

Baca Juga: Ditunggu Netizen, Web Drama Prilly Latuconsina Ustad Milenial Tayang Minggu Depan

Baginya, citra institusi Polri bisa hancur hanya karena satu perbuatan oknum polisi yang arogan di depan masyarakat.

“Jangan suka pamer tindakan yang kebablasan dan malah jadi terlihat arogan, masih sering terlihat anggota tampil arogan dalam siaran liputan di media,” ungkapnya. (Penulis: Naufal Althaf M.A.)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler