Rocky Gerung Soal Ekonomi RI: Selalu, Ini Ngaconya Pemerintah termasuk Sri Mulyani!

6 September 2021, 15:30 WIB
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Sri Mulyani /Tangkapan layar instagram @rocky.gerungofficial @srimulyani

GALAJABAR - Riset yang dipublikasikan oleh Nomura Securities menyatakan Indonesia termasuk di antara 10 pasar negara berkembang (emerging market) yang dianggap paling rentan terdampak gelombang kejut dari kemungkinan penarikan stimulus moneter besar-besaran Federal Reserve AS.

Sementara sembilan negara lainnya adalah Brasil, Kolombia, Cile, Peru, Hongaria, Rumania, Turki, Afrika Selatan, dan Filipina.

Saat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyatakan bahwa ekonomi Indonesia lebih top dari negara tetangga.

Baca Juga: Anies Bawa Jakarta Jadi Provinsi Paling Demokratis, Refly Harun: BPS-nya Kadrun, Taliban, atau Radikal?

Sri Mulyani mengatakan yang juga patut disyukuri adalah Indonesia juga menjadi salah satu negara yang bisa melewati masa pre covid. Di mana pertumbuhan ekonominya pada kuartal II-2021 tumbuh 7,07%. Jauh lebih tinggi dari perekonomian di 2019 yang berada di level 5%.

Pengamat politik Rocky Gerung lantas menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa pemerintah ngaco, termasuk Sri Mulyani.

“Jadi selalu ini ngaco nya pemerintah termasuk Ibu Sri Mulyani. Dia gak paham bahwa seluruh data kita dibaca harus dalam perbandingan dengan data global. Kan itu intinya,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, Ahad, 5 September 2021.

Baca Juga: 5 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia dan Efek Sampingnya

Menurut Rocky apa yang dipublikasikan oleh Nomura seharusnya menjadi patokan bagi Indonesia.

“Jadi yang diuraikan oleh Nomura itu, itu jadi patokan dari financial player kan. Kan Nomura gak punya kepentingan politik dengan Indonesia, jadi dia beri saja data apa adanya. Dia gak manipulasi,” tuturnya.

Bagi ahli filsafat ini, apa yang diucapkan peneliti asing lebih berguna dari pada yang diucapkan oleh kabinet pemerintahan.

Baca Juga: No Time to Die Premier 28 September, Misi Rp 52 Triliun Daniel Craig demi Kudeta Sean Connery

“Dan itu pertanda bahwa apa yang diucapkan oleh peneliti asing, itu lebih berguna dari pada apa yang diucapkan oleh kabinet,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Rocky tahu Indonesia keluar lebih cepat, namun hal itu bersamaan dengan Amerika yang keluar lebih cepat lagi. Hal ini, sambungnya, akan berakibat bagi ekonomi Indonesia.

“Kedua, kita tahu bahwa Indonesia berhasil keluar lebih cepat. Iya tapi Amerika keluarnya lebih cepat lagi tuh,” jelasnya.

Baca Juga: Agen Rahasia yang Harus Saling Bunuh, Mr. And Mrs. Smith di Bioskop Trans TV Malam Ini

“Dan pulihnya lebih bagus, akibatnya apa? Akibatnya, ya kalau ekonomi Amerika pulih, ya tentu dia akan panggil dollar buat pulih. Maka dollar akan pulang kampung, sehingga biaya meminjam dollar bakal lebih besar lagi. Jadi itu kan hal yang simpel yang mestinya gak usah disembunyikan,” tandasnya.

Rocky menuturkan, Indonesia akan mengalami masalah karena ekonomi Amerika pulih.

“Bahwa Indonesia sebetulnya akan mengalami trouble karena ekonomi Amerika pulih, maka dollar mending balik lagi ke Amerika, karena investasi di situ sedang tumbuh,” terangnya.

Baca Juga: Gerilyawan Palestina Bajak Empat Pesawat Tujuan New York dari Eropa, 6 September 1970

“Gak mungkin dollar tetap di Indonesia kalau Indonesia terpuruk, dia cari lebih lukatif yaitu balik kampung saja kan,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler