HNW dan Anwar Abbas Desak Densus 88 Perang di Papua: Lawan Teroris, Selamatkan NKRI

15 November 2021, 12:30 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. /Instagram/ /

GALAJABAR - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD telah resmi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris.

Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) mendesak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk pergi ke Papua mencari OPM KKB.

Selain itu, HNW juga mendesak agar Densus 88 berperang demi menyalamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Temannya Mulai Ketakutan Simpan Rahasia, Pelaku Pembunuhan di Subang Mulai Ketar Ketir

Menurutnya, sejak KKB Papua dilabeli teroris, banyak korban yang terus berjatuhan.

“Dan sejak itu pun banyak korban KKB Papua berjatuhan, ada brimob, polisi, tentara, nakes, rakyat biasa, puskesmas, pasar, dll.,” ujarnya kepada wartawan pada Ahad, 14 November 2021.

Karena hal itu, HWN ingin pemerintah fokus dan serius dalam menangani terorisme di Papua.

Salah satu caranya dengan menugaskan jajaran Densus 88 ke Papua.

Baca Juga: Bocoran Ponsel Baru Xiomi Redmi Note 11T 5G, Ini Spesifikasinya

“Maka Densus 88 mestinya ke Papua, lawan teroris, selamatkan NKRI,” tegas HNW.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas juga mendesak hal serupa dengan HNW.

Dalam keterangannya, Anwar heran karena Densus 88 sibuk menyita ratusan kotak amal dalam penangkapan tiga terduga teroris di Lampung beberapa waktu lalu.

“Masalah radikalisme dan terorisme memang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa dan negeri ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa Densus 88 ini hanya sibuk mencari kelompok-kelompok radikal saja?” ujarnya Sabtu, 6 November 2021.

Baca Juga: Menu Sarapan, Resep Sawut Singkong Fancy

Densus 88, kata Anwar, tidak terdengar memberantas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang sudah jelas kejahatannya.

“Sementara mereka (Densus 88) tidak terdengar beritanya terjun di Papua bagi mencari dan menangkap para pelaku yang memang sudah jelas-jelas bersenjata, bahkan sudah banyak membunuh para tentara dan warga masyarakat kita yang ada di sana,” imbuhnya.

Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan ini menegaskan bahwa potensi Papua lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terbuka.

Terlebih jika masalah KKB di sana tak tertangani dengan baik.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Sejumlah Wilayah di Indonesia, Senin 15 November 2021

“Padahal kita semua tahu, kalau masalah ini tidak diseriusi dan tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah pusat, maka tidak mustahil Papua bisa lepas dari NKRI yang sama-sama kita cintai ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Anwar sangat berharap Densus 88 ikut andil bahkan lebih fokus ke masalah Papua. Bukan malah sibuk mengambil kotak amal.

“Untuk itu, kita sangat mengharapkan agar Densus 88 lebih fokus ke masalah Papua, dan jangan terlalu sibuk mengambil kotak-kotak amal yang ada,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler