BNPT Sebut Teroris Sudah Masuk ke Ormas Islam, PKS Bereaksi: Itu Asbun Namanya

21 Februari 2022, 13:00 WIB
BNPT Sebut Teroris Sudah Masuk ke Ormas Islam, PKS Bereaksi: Itu Asbun Namanya/Tifatul Sembiring /Facebook.com/Tifatul Sembiring./

GALAJABAR - Teroris saat ini telah menggunakan strategi baru dengan cara bersembunyi di partai, organisasi masyarakat (ormas) Islam, hingga lembaga negara.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan pada Jumat, 18 Februari 2022.

Menurut Irfan, meski kelompok teroris kerap menyatakan anti-demokrasi, sebenarnya mereka juga menerapkan sistem tersebut untuk menguasai lembaga secara formal.

“Jangankan lembaga negara, jangankan partai. Organisasi ummat yang sangat kita harapkan melahirkan fatwa-fatwa atas kegelisahan umat terhadap persoalan kebangsaan itu juga dimasuki (teroris),” tuturnya.

Baca Juga: Warga Berdesakan Antre Minyak Goreng, Hidayat Nur Wahid: Ironi Negeri Kaya Sawit Tap Rakyatnya Saling Dorong

Irfan menyampaikan perubahan strategi kelompok teroris ini terjadi sejak pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi menyebarkan seruan agar pengikutnya, yang terdiri dari simpatisan, militan, pendukung, dan kelompok inti tidak mesti datang ke Suriah.

Mulanya kelompok teroris berencana membuat wilayah Poso, Sulawesi Tengah sebagai pusat aksi.

Namun, rencana ini terkendala kematian pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), salah satu organisasi pendukung ISIS dieksekusi aparat.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Tifatul Sembiring pun menanggapi pernyataan yang berujung kontroversi tersebut.

Baca Juga: Bilbao Vs Sociedad, Skuad Sociedad Kuasai Permainan Tapi Kalah Telak 4-0, Bilbao Dekati Empat Besar

Mulanya, Tifatul Sembiring mempertanyakan apakah yang dimaksud Irfan adalah oknum atau organisasi.

“Itu oknum atau oraganisasi? Setahu sy di Indonesia, nggak ada ormas Islam yg jadi anak buahnya Al-Baghdadi,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @tifsembiring Ahad, 20 Februari 2022.

Lebih lanjut, eks Menteri Komunikasi dan Informatika ini mengingatkan agar BNPT melakukan proses dalam menyampaikan sebuah informasi.

“Proses informasi: collecting, filtering, validating, Analyzing, classifying, concluding dst,” tegasnya.

Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Al Ghani, Al Mughni, dan Al Maani, Semoga Kita Diluaskan Rezeki, Dijauhkan Musibah

Menurutnya, pihak BNPT tidak boleh asal mengambil informasi, karena akan berakhir sebagai asal bunyi (asbun).

“Jangan asal pungut, dibunyikan. Itu asbun namanya...” tandasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler