GALAJABAR - Terkait kabar Partai Gerindra meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, politikus PDIP Ruhut Sitompul merasa heran dengan permintaan tersebut.
Menurutnya, permintaan tersebut hanya dapat dilontarkan oleh seseorang yang tidak mengerti permasalahan yang kini sedang menghantam Partai Demokrat.
Pernyataannya bukanlah tanpa alasan. Ruhut menyebut bahwa permasalahan ini sebagai karma Partai Demokrat di masa lalu.
Baca Juga: Tak Terima Jokowi Diseret Soal KLB Demokrat, Ngabalin: Itu Urusan Internal Parpol Anda
Semasa di Partai Demokrat dulu, Ruhut juga pernah membela habis-habisan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika partainya sedang diterpa banyak masalah di era kepresidenan SBY.
Oleh karena itu, Ruhut menjuluki dirinya sebagai anjing penjaga.
“Tolong yang tidak mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut jangan sok pintar apalagi coba-coba menyuruh Presiden RI ke 7 Bapak Jokowi memecat KSPnya Bapak Moeldoko, ingat yg terjadi di PD ini karma yang bicara. Aku mantan kader PD yang waktu berjayanya sebagai Anjing Penjaga MERDEKA,” ujar Ruhut Sitompul yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @ruhutsitompul, 9 Maret 2021.
Tolong yg tdk mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut jgn sok pintar apalagi coba2 menyuruh Presiden RI ke 7 Bpk JOKOWI memecat KSPnya Bpk Moeldoko, ingat yg terjadi di PD ini KARMA yg bicara Aku mantan Kader PD yg waktu Berjayanya sebagai Anjing Penjaga MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) March 9, 2021
Menanggapi pernyataan tersebut, pakar statistik Khairil Anwar Notodiputro menyarankan agar kubu Moeldoko dan kubu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sama-sama melakukan cooling down dan refleksi diri.