Benny K Harman Singgung Jokowi Tak Berniat Jadi Presiden 3 Periode: Jika Ditunjuk Apakah Bisa Nolak?

- 16 Maret 2021, 11:26 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman.
Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman. /DPR RI/

GALAJABAR - Isu mengenai masa jabatan presiden tiga periode kembali ramai diperbincangkan oleh para tokoh politik. Tak ayal, hal itu membuat kegaduhan di antara yang pro dengan yang kontra.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi akhirnya buka suara. Ia menegaskan tak berniat untuk menjadi presiden tiga periode.

Menurutnya, UUD 1945 telah mengatur bahwa masa jabatan presiden maksimal dua periode dan hal tersebut harus dipatuhi.

Baca Juga: KPK Berencana Memanggil Anies Baswedan, Muannas Alaidid: Memang Mesti Dipanggil Gubernur

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," tegas Jokowi, dikutip Galajabar, Selasa 16 Maret 2021.

Meskipun Presiden Jokowi sudah menegaskan hal tersebut, pada kenyataanya berbagai argumen dari para tokoh politik yang kontra tetap saja menyerangnya.

Salah satunya datang dari Benny K Harman. Melalui akun Twitter pribadinya, anggota DPR RI Fraksi Demokrat ini mengingatkan isu Presiden tiga periode yang terjadi di tahun 1963.

Saat itu Ir. Soekarno diangkat menjadi presiden seumur hidup. Meskipun ia tak meminta tapi tap MPRS lah yang menunjuk Soekarno.

Baca Juga: KPI Siap Awasi Media Online, Ernest Prakasa: Emangnya Sukses Mengawasi Media Lama?

"Isu presiden tiga periode mengingatkan saya thn 1963 saat Ir. Soekarno diangkat menjadi Presiden seumur hidup. Presiden tidak pernah minta juga tidak pernah tau. Yang minta, MPRS yang anggota2nya dia tunjuk," ujarnya.

 
Lebih lanjut, Benny K Harman mengatakan dengan tap MPRS tersebut, Soekarno tak kuasa menolak untuk menjadi presiden seumur hidup.

"Meski demikian presiden tidak kuasa menolaknya. Jasmerah," lanjutnya.

Baca Juga: KLB Demokrat Disebut Gagal Daftar ke Kemenkumham, Andi Arief: Bukan Hanya Kudeta Gagal, Tapi Memalukan!

Selain itu, ia juga menyinggung presiden lain yang menurutnya dalam sejarah dunia ada yang diam-diam meminta atau membiarkan konstitusi diubah yang tujuannya  dapat menjadi presiden berkali-kali.

"Ada juga disebut dalam buku sejarah dunia, ada presiden yang diam2 meminta atau membiarkan konstitusi diubah agar ia dapat dipilih berkali-kali," katanya.

 

Dengan kuasa besar yang ada padanya, ia bisa mengubah konstitusi agar ambisinya untuk berkuasa dalam waktu sangat lama dapat terwujud. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x