Tanggapi Tudingan Eks Moeldoko Cs ke Nazaruddin, Ricky Kurniawan: Dendam Kesumat Menghalalkan Segala Cara

- 9 April 2021, 13:44 WIB
Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan Chairul.
Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan Chairul. /Facebook Ricky Kurniawan Ch SE

GALAJABAR – Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan mengaku tidak heran dengan tudingan yang dilontarkan eks kuasa hukum kubu Moeldoko, Razman Nasution kepada eks Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Tudingan yang dimaksud Ricky Kurniawan adalah terkait kasus korupsi Hambalang yang pernah membuat Nazaruddin harus merasakan dinginnya jeruji besi.

Menurutnya, kubu Moeldoko terdiri dari kumpulan jiwa-jiwa tersesat yang dirasuki dendam kesumat yang dimana dendam tersebut harus mereka tunaikan dengan menghalalkan segala cara.

“Kumpulan Jiwa Jiwa tersesat dirasuki dendam kesumat menghalalkan segala cara,” tulis Ricky Kurniawan yang dikutip Galajabar dari akun Twitter pribadinya, @RicKY,KCh, 9 April 2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jaga Keterisian Masjid 50 Persen, Sahur dan Buka Puasa di Rumah Saja

Sebelumnya, Razman Nasution merasa sedih sekaligus kecewa dengan tindakan Muhammad Nazaruddin.

Kekecewaan tersebut timbul ketika dirinya menghadiri konferensi pers kubunya di Wisma Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Sesampainya di lokasi, Razman mengaku terkejut karena dirinya tidak melihat sosok Nazaruddin.

Di sisi lain, beberapa petinggi kubu Moeldoko yang lain turut hadir di konferensi pers tersebut serta memberi masukan kepada KPK untuk segera mengusut kasus korupsi Hambalang.

Menurutnya, Nazaruddin mestinya hadir dan turut buka suara terkait kasus tersebut karena Nazaruddin sendiri merupakan tokoh utama dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Intip Kekayaan Presiden Indonesia Dari Soekarno Hingga Jokowi Siapa yang Paling Kaya?

Maka dari itu, Razman langsung membuat keputusan untuk mundur dari kubu Moeldoko. Ia beranggapan bahwa dirinya sudah tidak memiliki kecocokan dengan Nazaruddin.

Menurutnya, Nazaruddin merupakan sosok yang hanya menjadi beban untuk kubunya.

Selain itu, Razman menuding jika Nazaruddin hanya memanfaatkan momen Kongres Luar Biasa (KLB) ini sebagai ajang balas dendam terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, proyek Hambalang ini merupakan proyek yang digelar di era kepemimpinan Presiden SBY yang membuat Nazaruddin harus berurusan dengan KPK hingga menyeretnya ke penjara akibat tindakan korupsi yang dilakukannya.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x