Geram! Sri Mulyani Ajak IMF untuk Urus Utang Indonesia, Rizal Ramli: Rupiah Anjlok, Ekonomi Hancur

- 17 April 2021, 19:41 WIB
Kolase foto Rizal Ramli (kanan) dan Menkeu Sri Mulyani (kiri).
Kolase foto Rizal Ramli (kanan) dan Menkeu Sri Mulyani (kiri). /Kolase foto maritim.go.id dan Instagram/@smindrawati
GALAJABAR - Mantan Menteri Perekonomian, Rizal Ramli kembali menyoroti perihal sejumlah kebijakan yang diambil Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

Kekesalan Rizal Ramli itu bermula saat Sri Mulyani kembali meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk membantu banyak negara termasuk Indonesia dalam mengelola beban utang agar efektif.

Rizal Ramli menyebut bahwa akan berbahaya jika mengundang IMF untuk mengurusi beban utang negara.
 
Baca Juga: Habib Rizieq Resmi Bergelar PhD, Musni Umar: Ulama Kita Tidak Hanya Jago di Mimbar, Tapi juga Memiliki Ilmu

Untuk itu, Rizal Ramli membeberkan akibat dari pengambilan kebijakan Sri Mulyani tersebut adalah anjloknya nilai rupiah hingga kehancuran ekonomi Indonesia.

"Menkeu Terbalik SMI (Sri Mulyani Indrawati), belajar dulu deh. Bahaya undang IMF untuk urus utang," kata Rizal Ramli dilansir galajabar dari akun Twitter @RamliRizal pada Sabtu, 17 April 2021.

"Rupiah bakal anjlok, ekonomi hancur, utang swasta jadi utang pemerintah. Bisa lebih cerdas gak sih?," sambungnya.

Bahkan Rizal Ramli pun secara terang-terangan menyebut Sri Mulyana  Sales Promotion Girl (SPG) dari Bank Dunia dan IMF.
 
Baca Juga: Refly Harun : Partai Poros Islam Jagokan Anies Baswedan Capres 2024, Tapi Sulit Karena PKB!

Tidak hanya itu, ia juga sudah berpandangan bahwa ekonomi Indonesia akan semakin hancur seperti resesi ekonomi pada tahun 1998.

"Dasar SPG Bank Dunia atau IMF. Undang IMF lagi, ekonomi Indonesia akan semakin hancur seperti 1998," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rizal Ramli pun mengaku bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan Kwik Kian Gie melalui Whatsapp untuk membahas persoalan tersebut.
 
Baca Juga: Boleh dengan Beras, Ini Besaran Zakat Fitrah di Kabupaten Bekasi

Menurut ke dua tokoh perekonomian tersebut menilai bahwa  Jokowi ternyata tidak berani untuk mereshuffle Sri Mulyani dari Menteri Keuangan.

Dirinya juga menceritakan soal pengalaman Kwik Kian Gie ketika masih menjadi menteri dan Sri Mulyani yang saat itu menjadi Dewan Ekonomi Nasional (DEN).

"Wa-an dengan Kwik. Dia bilang Jokowi gak berani dengan SMI walaupun prestasi payah, tax ratio terendah dan ngutang ugal-ugalan," katanya.

"Ketika Kwik jadi Menko, SMI anggota DEN. Setiap habis rapat menteri dan DEN, sejam kemudian kepala perwakilan dari IMF dan Bank Dunia telpon KKG marah-marah. SMI jadi intel Bank Dunia, lapor-lapor," terangnya.
 
Baca Juga: TRENDING! Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Berhasil Punya Anak Kembar!

Sebelumnya, alasan Sri Mulyani meminta hal tersebut karena Indonesia membutuhkan pengawasan dan bimbingan dari Bank Dunia dan IMF terkait utang.

"Kami membutuhkan pengawasan dan bimbingan yang lebih besar dari Bank Dunia dan IMF untuk mengatasi masalah utang dan mengurangi tekanan yang meningkat," ujar Sri Mulyani.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x