GALAJABAR - Publik Tanah Air kini tengah dihebohkan dengan pemberitaan terkait lenyapnya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia.
Hilangnya Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia tersebut tak luput dari kritik berbagai pihak khususnya pihak NU sendiri.
Bagaimana tidak, seorang tokoh sangat penting seperti Hasyim Asy'ari nyatanya tiba-tiba hilang dari naskah penting bangsa Indonesia pula.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 20 April 2021 : Makam Roy Berantakan Ibu Rosa Depresi, Al Mengaku?
Lagi-lagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal ini Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) turut jadi sorotan.
Dengan kejadian ini, seolah menambah panjang daftar blunder kebijakan yang dikeluarkan Nadiem Makarim akhir-akhir ini.
Padahal, isu reshuffle yang kini digulirkan sudah mengarah pada penggantian dirinya dari posisi strategis di Kabinet Indonesia Maju seperti dikatakan beberapa pengamat.
Baca Juga: Comeback Jadi Sherlock Holmes? Postingan Instagram Robert Downey Jr. Bikin Penggemar Penasaran
Seolah sejalan dengan kondisi yang kini sedang jadi perbincangan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mendadak mengeluarkan pernyataan terkait kondisi saat ini.
Dalam unggahannya di Twitter @Fahrihamzah ia menyinggung beberapa soal yang akhir-akhir ini jadi perbincangan publik. Mulai dari ideologi hingga para pejabat.
Kita hanya rakyat biasa,
Kita tonton saja yang tidak biasa...
Mulai dari simpang siur ideologi negara, mondar mandir pejabat negara dan lakon di atas panggung sandiwara...
Tapi,
Sebagai rakyat biasa,
Kita hanya berharap satu saja pinta; Jangan Rusak Apa yang Sudah Ada!— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) April 20, 2021
"Kita hanya rakyat biasa, Kita tonton saja yang tidak biasa.. Mulai dari simpang siur ideologi negara, mondar mandir pejabat negara dan lakon di atas panggung sandiwara...," tulis Fahri Hamzah dilansir Galajabar Selasa, 20 April 2021.
Baca Juga: Kasus Bansos Kabupaten Bandung Barat, KPK Periksa 7 Saksi
Selain itu, dalam unggahan yang sama, dengan mengatasnamakan rakyat biasa ia meminta kepada pemerintah agar jangan sampai merusak yang sudah ada.
"Tapi, Sebagai rakyat biasa, Kita hanya berharap satu saja pinta; Jangan Rusak Apa yang Sudah Ada!," pungkas eks politikus PKS itu.
Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo memprotes Mendikbud Nadiem Makarim karena Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud menghilangkan pendiri NU, Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.