Mahfud MD Sebut Perguruan Tinggi Jadi ‘Dalang’ Tingginya Angka Korupsi di Indonesia, Kok Bisa?

- 26 Mei 2021, 19:28 WIB
Menkopulhukam, Mahfud Md.
Menkopulhukam, Mahfud Md. /Jurnal Soreang/Yusup Supriatna/Pikiran Rakyat

GALAJABAR – Mahfud MD menganggap bahwa tingginya angka korupsi di Indonesia terdapat andil besar dari perguruan tinggi.

Maka dari itu, Mahfud MD meminta kepada semua elemen perguruan tinggi untuk bertanggung jawab atas tingginya angka korupsi di Indonesia.

Hal tersebut kata Mahfud MD, disebabkan karena para pelaku tindak pidana korupsi itu pada umumnya merupakan alumni perguruan tinggi.

Baca Juga: Soal TWK KPK, Refly Harun Sebut Jokowi Tak Bernyawa Saat Sampaikan Pidatonya

“Saya minta kepada rektor di setiap pergguruan tinggi untuk memperhatikan parahnya tingkat korupsi di Indonesia,” ucap pria yang kini sedang menjabat sebagai Menko Polhukam.

Pernyataan ini disampaikan Mahfud MD ketika dirinya dipercaya untuk memberikan sambutan dalam acara pelantikan Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu 26 Mei 2021.

Selain itu, Mahfud MD mengaku dirinya tidak bisa membantah terkait fakta yang menyebut korupsi di era pasca reformasi itu lebih parah daripada zaman Presiden Soeharto di zaman orde baru.

Baca Juga: Pegawai KPK Terbagi Jadi 2 Kubu, Febri Diansyah : Ini Menandakan 2 Hal

“Pasca reformasi tindak pidana korupsi malah makin meluas,” ungkap Mahfud MD.

Kemudian Mahfud MD juga menyampaikan terkait perbedaan tindak pidana korupsi antara rezim Presiden Soeharto dengan rezim Presiden Jokowi.

“Dulu, korupsi itu dilakukan seusai penetapan APBN. Kalau sekarang itu biasanya terjadi sebelum adanya penetapan APBN dan APBD,” jelas Mahfud MD.

Di samping itu, Mahfud MD juga membenarkan apa yang dikatakan Rizal Ramli perihal demokrasi kriminal.

Baca Juga: Link Streaming Badai Pasti Berlalu 26 Mei 2021: Pa Dicky Terjebak! Leo Berhasil Selamatkan Sisca dari Helmi

Menurutnya, demokrasi kriminal hanya dapat terjadi pada pemerintahan yang tidak mampu fokus atas setiap kebijakan yang berada di luar wewenangnya.

Maka dari itu, Mahfud MD meminta kepada seluruh di perguruan tinggi untuk membantu pemerintah dalam menata ulang demokrasi agar demokrasi substansial dapat segera tumbuh.

Menanggapi hal tersebut, Umar Hasibuan atau Gus Umar menganggap pernyataan yang disampaikan Mahfud MD itu merupakan pernyataan basi.

Baca Juga: Wow! Puan Gelontorkan Uang Segini Guna Menangkan Ganjar di Pilgub Jateng 2013

“Basi,” tulis tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang dikutip Galamedia dari akun Twitter @UmarSyadat75, Rabu 26 Mei 2021.

Menurutnya, apabila pernyataan itu benar adanya, maka Mahfud MD seharusnya langsung bertindak tegas dalam menangani isu pemecatan Novel Baswedan beserta 50 pegawai KPK lainnya.

“Tapi kenapa anda diam saat Novel cs dipaksa keluar dari KPK?,” pungkasnya.  ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah