Puan-Anies Disebut Tak Mudah Bersatu pada Pilpres 2024, Pengamat: Beda Kolam

- 2 Juni 2021, 14:56 WIB
Anies Baswedan dan Puan Maharani
Anies Baswedan dan Puan Maharani /Kolase Jakartautaranews/



GALAJABAR - Di tengah menghangatnya suhu politik Tanah Air menjelang Pilpres 2024, beberapa nama muncul digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi lima tahunan itu.

Sejumlah nama bahkan dipasang-pasangkan dan dinilai mampu menjadi pasangan potensial memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Yang mengejutkan justru kini muncul wacana bersatunya Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Juni 2021: Dapat Klue Baru, Al Kembali Jebak Elsa

Padahal, keduanya selama ini memiliki orientasi politik yang berbeda.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Jakarta, Nyarwi Ahmad menyebut bahwa duet Puan dan Anies adalah suatu yang menarik sekaligus menantang.

"Ini menarik sekaligus menantang," kata Ahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta Selasa, 1 Juni 2021 dilansir Antara.

Baca Juga: Manfaat Pole Dance yang Sedang Tren di Kalangan Seleb

Ahmad menjelaskan, kata menarik dimaksudkan karena mereka masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa saling melengkapi.

Puan Maharani memiliki kelebihan basis dukungan kuat organisasi partai politik, sebagai putri mahkota di PDI Perjuangan, dan salah satu Ketua DPP PDIP yang memiliki peran strategis di partai. Namun, Puan memiliki basis dukungan elektoral yang masih rendah sebagai kandidat presiden.

Sebaliknya, Anies Baswedan tidak memiliki basis dukungan parpol, namun memiliki tingkat dukungan elektoral yang cukup tinggi di kalangan pemilih. Sumber daya yang dimiliki oleh Puan sangat memungkinkan pasangan ini melenggang dengan lancar dalam bursa Pilpres 2024.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncangkan Jawa timur Berkekuatan 7,5 Magnitudo pada 2 Juni 1994

Meski demikian, kata Ahmad lagi, sejauh mana mereka berpeluang menjadi pasangan capres-cawapres, sangat ditentukan oleh dua faktor. Faktor pertama yakni arus dinamika internal yang terjadi di dalam PDI Perjuangan.

Menurut dia, sejauh mana Anies bisa diterima sebagai sosok yang mendampingi Puan dan dipercaya bisa menaikkan elektabilitas Puan dalam pertarungan pilpres mendatang.

"Hal ini tidak mudah karena basis elektoral Anies dan Puan cenderung berada dalam kolam yang berbeda, dan belum tentu bisa cocok atau kompatibel satu sama lain," ujar pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada tersebut.

Baca Juga: Deretan Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Seorang Introvert, Bisa Kuliah Santai Tanpa Banyak Bicara!

Faktor selanjutnya, menurutnya lagi, yakni sejauh mana Anies sebagai cawapres tertarik untuk berpasangan atau dipasangkan dengan Puan.

Mengingat, kata dia pula, potensi elektabilitas Anies sebagai capres cukup tinggi, tampaknya peluang ini cukup kecil. Belum lagi, ada sejumlah partai papan menengah yang juga ada kemungkinan tertarik untuk menjagokan Anies sebagai capres dalam pilpres mendatang. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x