Sentil Moeldoko yang Rajin Promosikan Obat Ivermectin, Ahli Wabah UI: Kok Jadi Salesman Obat Pak?

- 29 Juni 2021, 23:38 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. /Dok. ksp.go.id
GALAJABAR - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono sentil aksi Moeldoko soal obat Ivermectin.

Sebelumnya, Moeldoko mengklaim obat Ivermectin terbukti manjur menangkal Covid-19 di sejumlah daerah.

"Di Kota Tangerang, Jakarta Timur, Depok, Bekasi menghasilkan kemanjuran hampir seluruh daerah mendekati 100 persen untuk menurunkan Covid-19," ujar Moeldoko dalam keterangannya dikutip Galamedia, Selasa, 29 Juni 2021.
 
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Dokter Spesialis Bedah RSUD Cibabat Meninggal Dunia

"Di Semarang Timur kasus Covid sebanyak 40 orang semua bisa diselesaikan dengan baik, Sragen juga demikian 25 orang, di Kudus 13 orang semuanya bisa diselamatkan," tambahnya.

Berdasarkan data tersebut, Moeldoko optimis obat Ivermectin dapat menjadi salah satu obat yang efektif menyembuhkan pasien Covid.

Menanggapi hal itu, epidemiolog UI Pandu Riono sebut sikap Moeldoko saat ini tidak tepat sehingga dirinya memberi sindiran halus.
 
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Juni 2021: Cerdik! Andin Tahu Flashdisk Roy Tertukar dengan Mahasiswanya

Hal itu disampaikan Pandu Riono di akun Twitter pribadinya @drpriono1 pada Selasa, 29 Juni 2021.

"Seharusnya promosikan pakai masker dan perilaku lain dalam paket 3M sebagai perilaku yg perlu dilakukan pendudui agar menekan lonjakan kasus yg semakin menggila," tulis Pandu Riono dikutip Galamedia dari Twitternya.

Hal itu kemudian menjadi pertanyaan besar bagi Pandu karena menurutnya saat ini Moeldoko terlihat seperti orang yang sedang mempromosikan obat.
 
Baca Juga: Innalillahi, Fahri Hamzah dan UAS Sampaikan Duka Wafatnya Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah 2015-2020

"Kok jadi salesman obat sih pak Moeldoko?" tanya Pandu Riono dalam cuitannya.

Sebelumnya, ahli wabah UI ini juga sempat mengomentari aksi Moeldoko yang terkesan tidak etis karena telah mendistribusikan obat sehingga bisa dianggap sebagai ajang promosi.

"Bagus pak Moeldoko @KSPgoid, tapi ya jangan bagi-bagi obat cacing untuk orang yg sedang panik dengan lonjakan virus," tulis Pandu.
 
Baca Juga: Usai Terseret Arus, Kapal Ferry KMP Yunicee Dikonfirmasi Tenggelam

"Tidak Etis sebagai pejabat publik distribusi obat, bisa dianggap promosikan. Dokter saja tidak boleh promosi obat," jelasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah