Megawati Ucapkan Selamat HUT ke Partai Komunis China, Rocky Gerung: Skandal Demokratis Mengelu-Elukan Otoriter

- 3 Juli 2021, 18:40 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.
Pengamat politik Rocky Gerung. /Tangkap layar Youtube /
GALAJABAR - Pengamat politik Rocky Gerung menilai ucapan selamat ulang tahun yang diucapkan Megawati Soekarnoputri kepada Partai Komunis China itu keliru.

Pasalnya menurut Rocky Gerung ucapan selamat yang dilontarkan Megawati Soekarnoputri itu merupakan tanda bahwa ia pro terhadap otoriter.

Rocky Gerung juga menyoroti orang-orang yang melakukan briefing kepada Megawati Soekarnoputri, yang disebutnya tak mengerti soal China yang tidak demokratis.
 
Baca Juga: Mengenang Rachmawati Soekarno, Politisi Ini Ungkap Sosoknya: Nasionalis Sejati dan Punya Cara Sendiri

Ia pun menekankan apabila ucapan selamat yang dilontarkan Megawati Soekarnoputri itu merupakan diplomasi, seharusnya yang menentukan itu Departemen Luar Negeri.

"Mungkin mereka yang briefing ibu mega gak ngerti bahwa China itu tidak demokratis, lalu kalau masalah diplomasi biarkan deplu yang tentukan itu," ujarnya, dikutip galajabar dari channel Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu 3 Juli 2021.

Menurut Rocky Gerung, Megawati Soekarnoputri seharusnya tidak boleh mengatakan dengan membawa-bawa bangsa Indonesia yang disebutnya turut bergembira atas hari jadinya Partai Komunis China.
 
Baca Juga: Terpapar Covid-19 ? Lebih Baik Menjauh dari Binatang Kesayangan Anda, Ini Alasannya

Rocky Gerung mengatakan dengan Megawati Soekarnoputri yang membawa-bawa bangsa Indonesia saat mengucapkan selamat kepada Partai Komunis China, berarti sama halnya Indonesia ikut-ikutan otoriter.

"Ibu mega tidak boleh mengatakan bangsa Indonesia mengucapkan ikut bergembira atas otoratarian China, berarti kita mau ikut tuh, dan mungkin kita juga ikut jadi otoriter walaupun tanpa gejala," katanya.

Selain itu, Rocky Gerung menyampaikan jika dirinya sangat menyesalkan sikap dari Megawati Soekarnoputri tersebut.
 
Baca Juga: PT KAI Daop Cirebon: 21 Perjalanan Dibatalkan Selama PPKM Darurat

Menurutnya Megawati Soekarnoputri dikelilingi orang-orang yang mempunyai pemikiran keliru, dan seharusnya mantan Presiden RI ke-5 itu wajib diberi perlindungan.

Rocky Gerung menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri harus dilindungi supaya tidak dijebak-jebak dengan pemikiran keliru.

"Saya menyesalkan, ibu mega harus dilindungi supaya tidak dijebak-jebak dengan pemikiran keliru itu," tuturnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyarankan bahwa sebaiknya Megawati Soekarnoputri memeriksa orang-orang yang melakukan briefing terhadapnya.
 
Baca Juga: Polda Jabar Gelar 106 Iitik Penyekatan PPKM Darurat, Wajib Tunjukan Surat Negatif Covid-19

Karena dikatakan Rocky Gerung, ucapan Megawati Soekarnoputri yang memberikan selamat kepada Partai Komunis China itu merupakan skandal demokratis yang mengelu-elukan otoriter.

"Mestinya ibu mega harus periksa siapa itu yang menyodorkan, karena ini skandal demokratis mengelu-elukan otoriter," lanjutnya..

Ia memang tak menampik bahwa China merupakan salah satu negara yang maju secara ekonomi, namun Rocky Gerung menekankan bahwa sistem politik China itu adalah otoriter.
 
Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Wafat, Ini Dia Profil Singkatnya

Rocky Gerung menyampaikan bahwa pelanggaran-pelanggaran hak asasi di China sampai saat itu terus berlangsung, oleh sebab itu ia menilai jika China adalah sarang otoriter.

"China memang maju secara ekonomi tapi sistem politiknya otoriter, pelanggaran hak asasi terus berlangsung di China," ungkapnya.

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga tampak memperingatkan Megawati Soekarnoputri atas ucapannya yang membuat gaduh masyarakat Indonesia itu.

Menurutnya jika membaca isu-isu luar negeri, negara-negara demokratis itu sangat mengutuk keras negara China.
 
Baca Juga: Selama PPKM Darurat PT KAI Daop 5 Purwokerto Hentikan 8 Perjalanan KA Termasuk KA Barurraden

Namun hal berbeda justru dilakukan oleh Indonesia yang sebagai negara demokratis tetapi malah mengelu-elukan China.

"Kalau kita baca-baca, negara-negara demokratis justru mengutuk China, nah Indonesia sebagai negara demokratis justru mengelu-elukan China, itu kacaunya disitu," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah