Network
GALAJABAR– Teddy Gusnaidi menanggapi soal pro dan kontra atas kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang digelar beberapa hari yang lalu.
Lantas, Teddy Gusnaidi pun menyinggung soal korelasi antara pelaksanaan PPKM Darurat dengan kemiskinan di Indonesia.
Menurutnya, pelaksanaan PPKM Darurat tidak memiliki korelasi sama sekali dengan kemiskinan di Indonesia.
Baca Juga: Siapa Capres yang Diusung PKS pada Pilpres 2024? Tifatul Sembiring Bocorkan Jawabannya!
Maka dari itu, Teddy Gusnaidi meminta untuk tidak selalu menuding pemerintah Presiden Jokowi atau pelaksanaan PPKM Darurat sebagai penyebab utama kemiskinan masyarakat.
“Miskinnya dari zaman Soeharto, yang disalahkan PPKM Darurat yang hanya 2 minggu,” ujar Teddy Gusnaidi melalui akun Twitternya, seperti dikutip galajabar, Jumat, 23 Juli 2021.
Di sisi lain, Teddy Gusnaidi juga menyinggung soal kemarahan segelintir pihak atas pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai hingga berimbas ke kehidupan yang semakin serba sulit.
Baca Juga: Harlah ke-23, PKB Kabupaten Bandung Gelar Doa Bersama Melalui Zoom Meeting
“Lu marah karena Covid-19 atau karena hidup lu susah?,” tanya Teddy Gusnaidi.
Menurutnya, apabila mereka marah karena Covid-19, maka mereka seharusnya marah kepada Tuhan.
Begitupun, sambung Teddy Gusnaidi, apabila mereka hidup serba sulit, maka mereka seharusnya marah kepada diri mereka sendiri.
“Kalau Covid-19, ya lu marah sama Tuhan. Kalau hidup susah, lu marah sama diri lu,” tuturnya.
Baca Juga: Harga Daging Ayam di Kota Cimahi Merosot Tajam, Pedagang: Tidak Berdampak Signifikan pada Penjualan
Teddy Gusnaidi meminta kepada mereka untuk tidak menjadikan pemerintah sebagai lumbung kemarahan mereka.
“Bukan marah sama pemerintah atas ketidakmampuan elu,” pungkas Teddy Gusnaidi. ***
