Network
GALAJABAR – Mantan koruptor, Izedrik Emir Moeis (Emor) baru-baru ini telah diangkat menjadi komisaris salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebelumnya, Emor pernah terlibat kasus suap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tarahan, Lampung, tahun 2004 lalu.
Atas kasusnya itu, Emor dijatuhi hukuman 3 tahun penjara dengan denda Rp 150 juta subsider 3 bulan penjara dalam kasus tersebut.
Meski merupakan mantan koruptor, namun pemerintah melalui Menteri BUMN, Erick Thohir tetap memberikan jabatan sebagai Komisaris BUMN PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) kepada Emor.
Baca Juga: Info Harga Emas 8 Agustus 2021 di Pegadaian: Antam dan UBS Turun Besar, Saatnya Investasi
Kabar ini seketika menjadi perbincangan publik. Sejumlah tokoh juga memberikan kritikan terhadap pemerintahan atas hal ini, salah satunya Tokoh Nahdlatul Ulama (NU, Umar Hasibuan alias Gus Umar.
Dia menyebutkan waktu Emor ditahan hingga diangkat menjadi komisaris BUMN pada Febuari 2021 lalu.
“11 Juli 2013 ditahan @KPK_RI krn korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tarahan Lampung krn terima suap 300.000 dolar. Februari 2021 diangkat jadi komisaris BUMN,” katanya melalui akun Twitter @UmarAlChelsea_ 6 Agustus 2021.
Alih-alih mendapatkan efek jera karena korupsi, Emor justru diberi penghargaan dengan menjadi seorang komisaris.
