ICW Sebut Juliari Harus Minta Maaf ke Rakyat, Teddy Gusnaidi: Menteri Bertanggung Jawab ke Presiden

- 13 Agustus 2021, 07:34 WIB
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara Juliari Batubara minta vonis bebas kepada Hakim atas kasus korupsi bansos Covid-19.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara Juliari Batubara minta vonis bebas kepada Hakim atas kasus korupsi bansos Covid-19. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

GALAMEDIA – Dalam pledoi atau nota pembelaan di Gedung KPK, Jakarta pada Senin, 9 Agustus 2021, eks Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kasus hukum yang menjeratnya.

Namun diketahui, Juliari bukan meminta maaf karena mengakui kesalahan yang ia buat, tetapi karena membuat gaduh.

Bahkan dalam pernyataannya itu Juliari tidak meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Pledoi ini sontak menjadi sorotan serta menuai kritikan. Salah satunya datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang heran karena permintaan maaf Juliari hanya tertuju pada dua tokoh tersebut.

Baca Juga: Kembali Perkuat Chelsea, Ini Nilai Transfer Lulaku

Menurut peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dia seharusnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

“Permohonan maaf yang disampaikan oleh Juliari, bagi ICW, pihak yang tepat untuk dimintai maaf oleh Juliari adalah seluruh masyarakat Indonesia, bukan Presiden Joko Widodo atau Ketua Umum partai politik,” ujar Kurnia kepada wartawan, Selasa, 10 Agustus 2021.

“Sebab, pihak yang paling terdampak atas praktik kejahatan Juliari adalah masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, Kurnia mengatakan bahwa penderitaan yang dirasakan oleh Juliari tidak sebanding dengan korban kasus korupsi bantuan sosial (bansos).

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 13 Agustus 2021: Nino Tetap Tak Mengubah Keputusannya, Elsa Kena Mental

“Penderitaan yang dirasakan oleh Juliari tidak sebanding dengan korban korupsi bansos. Mulai dari mendapatkan kualitas bansos buruk, kuantitas bansos kurang, bahkan ada pula kalangan masyarakat yang sama sekali tidak mendapatkannya di tengah situasi pandemi Covid-19,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kurnia mewakili ICW mengusulkan hakim untuk mengabaikan pledoi Juliari serta memvonis maksimal dengan penjara seumur hidup.

“Vonis seumur hidup ini menjadi penting, selain karena praktik kejahatannya, juga berkaitan dengan pemberian efek jera agar ke depan tidak ada lagi pejabat yang memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan,” pungkas Kurnia.

Menanggapi keheranan ICW, politikus Teddy Gusnaidi lantas membuka suaranya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 13 Agustus 2021: Toni Nyaris Tabrak Nana, Dewa Sigap Selamatkannya

Menurutnya, menteri memang bertanggungjawab ke presiden bukan ke rakyat, sehingga dia memang patut meminta maaf pada Jokowi.

“Loh? Menteri itu memang bertanggungjawab ke Presiden bukan ke rakyat, karena menteri Pembantu Presiden,” katanya melalui Twitter @TeddyGusnaidi Kamis, 12 Agustus 2021.

Untuk Megawati, sambungnya, karena Juliari sudah diajukan oleh PDIP menjadi menteri.

“Lalu kenapa ke bu Mega juga? Ya iyalah, kan Juliari 'diajukan' oleh Partai utk jadi Menteri,” jelasnya.

Baca Juga: Tembok Berlin, Perbatasan antara Berlin Timur dan Barat Mulai Dibangun,13 Agustus 1961

Teddy pun meminta LSM ICW untuk segera ‘di-upgrade’ agar bisa memahami hal seperti ini.

“Udah hal remeh beginian gak ngerti, dibahas pula! Perlu di upgrade nih LSM ICW,” pungkasnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x