Anak Buah Prabowo Sebut Budaya Korea dan AS jadi Masalah Serius, Fadli Zon: Kita Masih Sibuk Mural

- 19 Agustus 2021, 18:00 WIB
Fadli Zon mengomentari pernyataan anak buah Prabowo, Dahnil Azhar yang sebut serangan budaya Korea dan AS problem serius.
Fadli Zon mengomentari pernyataan anak buah Prabowo, Dahnil Azhar yang sebut serangan budaya Korea dan AS problem serius. /



GALAJABAR - Belum lama ini, Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa serangan budaya Korea dan Amerika Serikat (AS) menjadi masalah serius.

Pasalnya, serangan budaya asing tersebut berpotensi membuat generasi bangsa mudah kehilangan jati diri Bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Dahnil Anzar dalam webinar Refleksi Kemerdekaan dan Masa Depan Film biopik Indonesia, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Berhasil Kuasai Afganistan Secara Penuh, Berikut Deretan Pemimpin Taliban yang Paling Berpengaruh

Pernyataan dari anak buah Prabowo tersebut pun mendapat tanggapan dari politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, ia mengatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah belum menempatkan budaya sebagai aset nasional.

Tak berhenti di situ, politisi Partai Gerindra tersebut juga mengungkapkan bahwa  Indonesia masih memandang kekayaan nasional terpaku pada komoditas seperti minyak, emas, batu bara, dan sebagainya.

Baca Juga: Cepat Tanggap! 1 Warganya Terpapar Covid-19, Selandia Baru Terapkan Lockdown Nasional Selama 3 Hari

"Masalahnya, kita belum menempatkan budaya sebagai aset nasional (national treasure),” kata Fadli Zon dilansir Galajabar dari akun Twitter @fadlizon pada Kamis, 19 Agustus 2021.

“Kekayaan nasional yang dilirik itu minyak, emas, batu bara dan lain-lain. Cultural capital sangat penting,” tambahnya.

Dalam unggahan yang sama, Fadli Zon lantas menyebut bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya, layaknya Korea dan Amerika Serikata (AS).

Baca Juga: Pesona Lesti Kejora di Hari Pernikahannya, Cantik dan Pangling!

"Hanya bangsa beradab menghargai budayanya, Korea n AS sdh lama berbudaya n beradab," terangnya.

Atas hal tersebut, Fadli Zon menilai bahwa anehnya Indonesia malah sibuk dengan mempermasalahkan mural.

"Kita masih sibuk mural," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini tengah ramai polemik penghapusan mural 'Jokowi 404: Not Found'.

Baca Juga: Presiden Afghanistan Ghani Buka Suara dan Mengaku Tak Bawa Uang Banyak saat Melarikan Diri

Mural tersebut menampilkan wajah Presiden Jokowi dengan tulisan '404: Not Found' di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

Mural 'Jokowi 404: Not Found' lantas viral di media sosial, tetapi tak lama dari itu mural tersebut dihapus oleh aparat kepolisian dengan cara menimpa mural itu dengan cat hitam.

Pihak kepolisian pun memburu pembuat mural itu karena dianggap telah menghina Presiden Jokowi.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x