Network
GALAJABAR - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar mempertanyakan upaya pemerintah terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Hal tersebut membuat salah satu anggota Brimob muda bernama Bharada Muhammad Kurniadi gugur. Usai terjadi baku tembak, anggota KKB itu kabur dengan cara melompat ke jurang.
Baku tembak tersebut terjadi pada Ahad, 26 September 2021 pagi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Pada awalnya, para anggota kepolisian mendengar adanya suara tembakan di depan Polsek Kiwirok. Lalu, para petugas kepolisian pun segera melakukan penyergapan.
Namun, ketika melakukan penyergapan, Muhammad Kurniadi tertembak dan KKB itu kabur meninggalkan TKP ke jurang.
Penembakan ini merupakan salah satu dari deretan ketegangan yang terjadi di Kiwirok, Papua akibat ulah KKB.
Sebelumnya, KKB membakar puskesmas di Kiwirok hingga menganiaya dan melecehkan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Nagita Slavina Buat Publik Kaget Lagi, Harga Sweater Istri Raffi Ahmad Sampai Puluhan Juta!
Korban dari KKB di Kiwirok adalah Suster Gabriella yang meninggal akibat serangan KKB, lalu ada anggota TNI, Pratu Ida Bagus Putu, kemudian gugur dalam baku tembak dengan KKB ketika hendak mengevakuasi jenazah Suster Gabriella.
Demi melindungi masyarakat sipil aparat TNI dan Polri mengungsikan warga Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua untuk sementara waktu karena teror yang dilakukan mengancam keselamatan warga.
Menanggapi hal tersebut, Tokoh NU Gus Umar pun merasa sedih lantaran melihat anak muda prajurit yang satu per satu gugur ditembaki KKB.
"Selalu sedih lihat anak muda prajurit yg gugur ditembaki KKB," kata Gus Umar dikutip Galamedia dari akun Twitternya @UmarChelsea_70 pada Ahad, 26 September 2021.
Gus Umar pun mempertanyakan upaya yang dilakukan pemerintah agar KKB tidak semakin kejam dan menggugurkan para prajurit.
"Ini gimana ya upaya pemerintah spy KKB ini gak makin kejam saja," lanjut Gus Umar.***
