Stafsus Erick Thohir Sebut Pembengkakan Anggaran Kereta Cepat Wajar Terjadi, Said Didu: Wajarnya di Mana?

- 10 Oktober 2021, 17:30 WIB
Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. /Twitter @msaid_didu

GALAJABAR - Biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak Rp 26,6 triliun. Awalnya, proyek ini diperhitungkan menelan biaya 6,07 miliar dolar AS.

Namun, saat ini biaya proyek kerja sama pemerintah Indonesia dan Cina ini naik menjadi 7,97 miliar dolar AS.

Kendati demikian, staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan bahwa hal tersebut adalah wajar.
 
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 10 Oktober 2021: Menegangkan! Irvan Selamatkan Mama Rosa Saat Diserang Peneror

Dalam keterangan resminya, Arya mengatakan bahwa perubahan dan kenaikan anggaran dalam sebuah proyek infrastuktur memang kerap terjadi dan hal itu termasuk wajar.

"Pasti ada perubahan desain sehingga hal ini membuat pembengkakak biaya. Selain itu harga tanah juga seiring waktu mengalami perubahan, dan ini wajar terjadi," kata Arya kepada wartawan.

Pernyataan Arya kemudian disorot oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
 
Baca Juga: Kode Redeem FF Teranyar dan Tercanggih, Mingggu 10 Oktober 2021: Segera Raih dan Gunakan

Melalui cuitannya, Said Didu mengatakan pembengkakan anggaran itu tidak wajar jika melihat dari perkiraan anggaran awal.

"Wajar ? Eskalasi biaya lebih 10 % dari rencana awal adalah pekerjaan orang yg tdk bisa merencanakan," cuitnya dikutip Galajabar dari Twitter @msaid_didu, Minggu 10 Oktober 2021.

Lebih lanjut, Said Didu juga mengatakan sebelumnya Indonesia menolak rencana pembangunan Jepang yang diperkirakan menghabiskan 6 miliar dolar AS.

Sedangkan saat itu Cina menawarkan biaya pengerjaan hanya sekitar 5 miliar dolar AS sehingga Indonesia menerima tawaran itu karena beranggapan lebih murah.
 
Baca Juga: Terbongkar! Iqbal adalah Kaki Tangan Denis, Spoiler Ikatan Cinta 10 Oktober 2021

"Study Jepang perkirakan biaya sktr  $ 6 milyar ditolak krn tawaran China saat itu sktr $ 5 milyar. Skrg melonjak menjadi $ 8,6 milyar," ujarnya.

Menutup cuitannya, Said Didu lantas mempertanyakan kewajaran pembengkakan anggaran tersebut.

"Wajarnya di mana?" tandasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x