Innalillahi, Lombok Dikepung Banjir 4 Orang Meninggal

- 6 Desember 2021, 22:05 WIB
Tim SAR berusaha mengevakuasi warga di Perumahan Bhayangkara Residence, Ranjok, Lombok Barat setelah kawasan tersebut digenangi air setinggi 1,5 meter sampai 2 meter.
Tim SAR berusaha mengevakuasi warga di Perumahan Bhayangkara Residence, Ranjok, Lombok Barat setelah kawasan tersebut digenangi air setinggi 1,5 meter sampai 2 meter. /Antara/

GALAJABAR - Hujan lebat yang berlangsung sejak Minggu (5/12/2021) sampai Senin (6/12/2021)  pagi menyebabkan sejumlah wilayah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dikepung banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun,  sejumlah daerah yang dilanda banjir, yakni, Kecamatan Batu Layar dan Gunung Sari, Lombok Barat serta Kecamatan Jerowaru dan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Bahkan Jembatan Meninting yang menghubungkan Kota Mataram ke objek wisata Senggigi nyaris ambruk karena tidak kuat menahan laju banjir bandang.

Tiang listrik di jembatan tersebut pun turut roboh. Akibatnya terjadi kemacetan karena pengendara harus melewati jembatan di sebelahnya yang lokasinya lebih tinggi.

Baca Juga: Hari Ini Gunung Merapi Tiga Kali Meluncurkan Awan Panas, Masyarakat Diimbau Waspada

Tak luput pula rumah di Kompleks Bhayangkara Residence, Ranjok, Lombok Barat, harus tergenang air setinggi 1,5 meter sampai 2 meter. Sebanyak 220 kepala keluarga (KK) di kompleks tersebut harus dievakuasi menggunakan perahu karet.

Kemudian, tanggul penahan gelombang di Pantai Ampenan atau Kota Tua Ampenan pun turut jebol, tak pelak lagi ombak yang sedang ganas-ganasnya meluap ke areal pusat jajanan di objek wisata tersebut sampai ke rumah warga.

Sementara itu, empat orang warga Desa Batulayar Barat, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, meninggal dunia akibat terseret banjir bandang dan tertimbun tanah longsor, yang terjadi pada Senin (6/12/2021), sekitar pukul 08.00 WITA.

Baca Juga: Risma Punguti Batu di Semeru, Rocky Gerung: Untuk Tutupi Berita Soal Disabilitas

Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Batulayar Barat, Serda Parhan Taufik, yang ditemui di lokasi pengurusan jenazah menyebutkan empat korban yang meninggal dunia, yakni Papuq Temah (80), Sumiati (50), Sumiahana (35), dan bayinya Ladenia berusia enam bulan.

"Sumihana ditemukan oleh warga dalam keadaan meninggal dunia di sungai dalam kondisi masih mempertahankan bayinya," kata Serda Parhan yang membantu proses evakuasi para korban dilansir galajabar dari Antara.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah