Sempat bertemu dengan Luhut untuk membicarakan berbagai hal, salah satunya perkara tersebut, Faisal menilai Menko Marves itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mencari untung dari bisnis tersebut.
Baca Juga: 60 Ribu Kader Partai Gelora di Jawa Barat Diminta Bergerak Bantu Pemerintah Atasi Persoalan Srunting
Lantaran, keuntungan dari bisnis uji usap tersebut dilaporkan sangat tinggi.
“Lalu ada conflict of interest. Dia yang membuat aturan, dia yang menyediakan jasa dengan aturan itu. Ini bukan contoh yang baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, eks Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto membeberkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.
Baca Juga: Patut Diketahui! Berikut 5 Penyebab Seseorang Mengalami Pilek Berkepanjangan
Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut nama Luhut dan Erick.
Kedua menteri ternama ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Edy menyampaikan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.
Baca Juga: Profil hingga Bisnis Milik Valencia Tanoesoedibjo, Wanita yang Dikabarkan Dekat dengan Kevin Sanjaya