Fact or Fake? Ali Ngabalin Klaim Indonesia Kantongi Uang Banyak untuk Bangun Ibu Kota Baru di Kaltim

- 26 Januari 2022, 18:00 WIB
Ali Mochtar Ngabalin
Ali Mochtar Ngabalin /Instagram/@dr.alimochtar



GALAJABAR - Belum lama ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali menyita perhatian publik.

Kali ini, Ali Ngabalin menegaskan bahwa negara memiliki uang yang cukup banyak.

Perlu diketahui, pernyataan Tenaga Ahli KSP tersebut sebagai respons atas tudingan negara menghamburkan uang demi pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.

Kendati begitu, Ali Ngabalin lantas mengimbau kepada masyarakat untuk  tidak merasa khawatir.

Pasalnya, dia yakin negara memiliki banyak uang untuk pembangunan besar IKN baru di Kalimantan Timur itu.

Baca Juga: Sang Asisten Akui Banyak Belajar dari Sosok Nia Ramadhani: Dia Orang yang Sabar

Lebih jauh, Ali Ngabalin menyebut bahwa sumber dana nantinya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan tak mungkin menggunakan yang lain.

Mengetahui bahwa dana pembangunan IKN berasal dari APBN, Said Didu lantas buka suara.

Melalui akun Twitter pribadinya @masaid_didu, mantan Sekretaris BUMN tersebut mengaku dirinya merasa heran dengan pernyataan Ngabalin yang notabene merupakan pegawai Istana.

“Bayangkan suara dari istana spt ini,” katanya dilansir Galajabar dari akun Twitter @msaid_didu pada Rabu, 26 Januari 2022.

Baca Juga: Refly Harun Sedih Haikal Hassan Diusir Saat Ceramah: Dialog Radikal pun Harus Diberikan Ruang

Dalam unggahan yang sama, Said Didu lantas mengatakan jika benar negara memiliki uang yang banyak, maka dikatakannya tak mungkin menambah utang lagi.

“Uang banyak itu tidak akan nambah utang,” ucapnya.

Seolah gemas dengan pernyataan Ali Ngabalin yang meneybut negara memiliki uang yang banyak.

Said Didu lantas mengingatkan bahwa yang pasti Indonesia memiliki utang yang banyak.

“Kalau utang banyak itu sdh pasti,” jelasnya.

Baca Juga: Perjanjian Ekstradisi Indonesia dengan Singapura Diteken, Apa yang Akan Terjadi?

Sebelumnya, Ngabalin menerangkan, pembangunan strategis seperti Istana Negara tak mungkin dibiayai swasta. Sehingga, jelas dia, harus menggunakan APBN.

Terlebih lagi, lanjut dia, sebelum menentukan pemindahan ibu kota baru, pemerintah pusat telah melalui kajian dan pertimbangan yang tak sebentar.
Sehingga menurut dia, segala keputusan yang diambil pasti telah terukur dan matang.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x