Perang Rusia dan Ukraina Berkecamuk, Menteri Perindustrian: Kita Harus Jeli Melihat Potensi bagi Indonesia

- 15 Maret 2022, 14:41 WIB
Ilustrasi Industri. Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 Sub Tema 3 Pembelajaran 4 Halaman 117, 118, 119, 120: Keragaman Ekonomi di Indonesia
Ilustrasi Industri. Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 Sub Tema 3 Pembelajaran 4 Halaman 117, 118, 119, 120: Keragaman Ekonomi di Indonesia /Pexels

GALAJABAR - Peperangan yang saat ini berkecamuk antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini belum menunjukkan akan segera mereda. Tentara Rusia terus merangsek ke wilayah-wilayah Ukraina sehingga pertempuran semakin sengit di antara kedua belah pihak.

Gelombang pengungsi dari Ukraina ke negara-negara Eropa lainnya pun hingga saat ini masih mengalir. Tercatat lebih dari dua juta rakyat Ukraina kini menjadi pengungsi dan harus rela meninggalkan tanah kelahirannya.   

Krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tak bisa dipungkiri memiliki banyak dampak di berbagai bidang. Salah satunya bidang industri. Sanksi dan embargo yang diberikan negara-negara Barat terhadap Rusia sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap dunia usaha.

Baca Juga: Innalillahi, Pakar Hukum dan Politik, Prof. Asep Warlan Meninggal Dunia, Umi: Akademisi yang Berintegritas

Bagi Indonesia, konflik antara Rusia dengan Ukraina justru bisa menjadi peluang untuk meraup keuntungan. Seperti diketahui, sejumlah negara saat ini menghentikan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Rusia. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha di Tanah Air.   

Potensi yang timbul dari konflik di Eropa ini antara lain diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

"Di setiap masalah itu kita harus jeli untuk melihat potensinya. Kita melihat bahwa ekspor produk-produk dari Rusia, dari Ukraina, dan Belarusia kepada negara-negara di dunia, akibat embargo, akibat dari sanksi ini tentu menjadi potensi bagi produk-produk Indonesia untuk bisa mengisi," kata  Agus di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa, 15 Maret 2022.

Baca Juga: 80 Persen Biaya IKN dari Non-APBN, Presiden Minta Otorita IKN Lincah dan Fleksibel Dapatkan Sumber Dana

Pihaknya, ujar Agus, telah memetakan produk-produk apa saja yang bisa diekspor oleh Indonesia untuk mengisi kekosongan produk dari Rusia yang terkena larangan ekspor.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x