DPR Minta Pemerintah Atasi kenaikan Harga Pangan dan Energi, Andi Akmal: Ada Ratusan Juta Rakyat Terguncang

- 4 April 2022, 10:23 WIB
Ilustrasi.   DPR Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi kenaikan Harga Pangan dan Energi, Andi Akmal: Ada Ratusan Juta Rakyat yang Terguncang./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Ilustrasi. DPR Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi kenaikan Harga Pangan dan Energi, Andi Akmal: Ada Ratusan Juta Rakyat yang Terguncang./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAJABAR - Akhir-akhir ini masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga pangan dan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Sebelumnya minyak goreng langka, kendati saat ini ada, namun harganya melambung tinggi. Belum lagi kenaikan harga BBM, khususnya pertamak dan pertalite.

Untuk itu, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah mencari solusi untuk mengatasi kenaikan harga pangan. "Pemerintah harus cek dan temukan solusi agar persoalan ini tidak terus berlanjut," kata Akmal dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, 4 April 2022.

Ia menyakini bahwa kenaikan harga komoditas strategis seperti pangan dan energi ini telah berdampak luas pada rakyat Indonesia terutama terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah.

Baca Juga: Film Hayya 2 Promosikan Pariwisata Ciwidey, Sandiaga Uno: Hadir Tepat Waktu Untuk Tatanan Ekonomi Baru

"Ada sekitar 115 juta kelas menengah dan masih ada ratusan juta rakyat menengah ke bawah yang terguncang dengan persoalan kenaikan harga ini," tutur Akmal.

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan II itu mencontohkan sejumlah harga pangan masih bertahan di harga tinggi, mulai dari minyak goreng hingga cabai rawit merah. Di sisi lain, kata dia, pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen dan kenaikan harga Pertamax serta solar nonsubsidi pun terjadi.

Lebih lanjut, Akmal mempertanyakan persoalan minyak goreng yang merupakan janji pemerintah untuk menyediakan subsidi dengan harga Rp14.000. Minyak goreng curah masih terpantau dengan harga Rp19.875 per kilogram, sedangkan minyak goreng kemasan premium melimpah di pasar dengan harga hingga Rp50.000 per dua liter.

Baca Juga: Waspada! Jabar Diguyur Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Senin, 4 April 2022

Ia mengungkapkan solar subsidi juga terjadi kelangkaan padahal bahan bakar minyak (BBM) itu menjadi andalan transportasi logistik untuk distribusi pangan dari sentra produksi ke konsumen.

"Ada kondisi, rakyat tidak punya pilihan dalam membeli produk pangan berupa minyak goreng ini. Di sisi lain, ada janji minyak goreng dengan harga ketetapan pemerintah tetapi barangnya tidak ada," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x