HUT Ke-75: TNI Harus Antisipasi Pertempuran Masa Depan

- 5 Oktober 2020, 11:24 WIB
Presiden Jokowi : Jangan Sok-sokan Lockdown, Kira-kira Sindir Siapa ?
Presiden Jokowi : Jangan Sok-sokan Lockdown, Kira-kira Sindir Siapa ? /Setkab/

GALAJABAR - Karakter baru pertempuran masa depan, itulah yang ditekankan Presiden Joko Widodo kepada para prajurit TNI dalam acara peringatan HUT Ke-75 Hari Tentara Nasional Indonesia, Senin, 5 Oktober 2020.

Seperti dikutip galajabar dari Antara, Jokowi mengatakan, antisipasi terhadap karakter baru pertempuran masa depan perlu dilakukan karena mempunyai daya hancur yang lebih besar high level distraction. 

 "Pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvesional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," kata Presiden.

Baca Juga: Jelang Pencairan BLT Tahap 5, Pemerintah Telah Salurkan 10 Juta Bantuan Subsidi Gaji 

Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud M.D., Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, para prajurit TNI yang mendapat bintang penghargaan, dan tamu terbatas lainnya serta diikuti secara virtual dari berbagai markas TNI di Indonesia dan satuan tugas di luar negeri.

Presiden mengatakan, untuk memenangi pertempuran itu harus melalui transformasi organisasi dengan transformasi teknologi dan para personel yang mengendalikannya.

Baca Juga: Berisiko Terjadi Tsunami, Menristek Minta Masyarakat Bangun Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

"Revolusi industri jilid ke-4 telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan, termasuk teknologi militer. Saat ini kita sedang berada pada era lompatan teknologi militer yang akan memengaruhi taktik dan strategi perang masa depan," ungkap Presiden.

Ia pun meminta agar TNI terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan.

"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," kata Presiden menambahkan.

Baca Juga: Bakal Terjadi Tsunami? Ini Dia Sejumlah Tanda-tanda Alam yang Menyertainya

Kebijakan investasi pertahanan itu, imbuhnya, berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

"Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," katanya.

Ia pun bersyukur bahwa telah tertanam kuat karakter pejuang yang kuat dalam prajurit TNI.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Bandung Senin 5 Oktober 2020, Tetap Taat Protokol Kesehatan Saat Antre
"Karakter pejuang ini harus terus-menerus melekat dan terlembaga dalam pengabdian prajurit TNI di mana pun berada," kata Presiden menegaskan.

Jokowi mengatakan, karakter prajurit artinya selalu siap bersinergi, bekerja sama bahu-membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antarkorps, sinergi antarmatra, sinergi antarinstansi, dan sinergi antara TNI dan Polri.

"Sinergi adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang makin kukuh dan efektif," kata Presiden. ***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah