Karantina Mandiri, Efektif Cegah Munculnya Klaster Pesantren

- 7 Oktober 2020, 20:33 WIB
Swab test yang dilakukan terhadap santri di Kelurahan Pondik Cina, Depok.
Swab test yang dilakukan terhadap santri di Kelurahan Pondik Cina, Depok. /Pemkot Depok

 

 

 

GALAJABAR - Penularan virus corona di lingkungan pesantren sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Virus mematikan itu sudah menyebar di beberapa pesantren di Pulau Jawa.
Untuk mencegah penyebaran corona, pakar epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Citra Indriani menyatakan karantina mandiri pada siswa baru atau siswa yang baru kembali ke asrama atau pesantren diyakini dapat mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 di lingkungan itu.
"Di asrama atau pondok pesantren berkumpul orang dari berbagai daerah. Hal ini berisiko mempertemukan orang infeksius dengan mereka yang masih rentan," kata Citra Indriani melalui keterangan tertulis dari Humas UGM di Yogyakarta seperti dikutip galajabar dari Antara, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Setelah Liga 1 , Giliran Liga Bola Basket Indonesia Menunda Kompetisi  

Ia berpendapat karantina oleh para siswa atau santri setidaknya dilakukan di kamar tersendiri yang tidak bercampur satu sama lain hingga 14 hari pengamatan.

Protokol kesehatan
"Upaya pencegahan penularan Covid-19, baik di asrama maupun pondok pesantren sangat dimungkinkan. Cara pencegahan utama yang bisa dilakukan, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, tidak masalah jika pesantren ingin memulai pendidikan di tengah pandemi.

Baca Juga: Viral, Video Percakapan Orang Setorkan Uang Buat Jadi TKK di KBB

Namun, Citra menekankan dalam pelaksanaannya harus mematuhi atau melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, kegiatan pendidikan dilakukan secara perlahan dan bertahap

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah