Kontraktor Jepang Kurang Berminat Mengerjakan Proyek MRT Jakarta Fase 2

- 18 Oktober 2020, 23:40 WIB
 FOTO ilustrasi MRT tercepat Tiongkok diuji coba di ruas jalur menuju bandara baru Beijing.*/DONGGANG IC/ANTARA
FOTO ilustrasi MRT tercepat Tiongkok diuji coba di ruas jalur menuju bandara baru Beijing.*/DONGGANG IC/ANTARA /

GALAJABAR - Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengungkapkan salah satu kendala dalam pembangunan MRT Jakarta fase 2 tidak tertariknya kontraktor Jepang terlibat dalam proyek tersebut.

"Kondisi seperti ini terjadi karena pembangunan MRT Fase 2 dibiayai oleh JICA ODA Loan dengan skema Special Terms for Economic Partnership (Tied Loan) sehingga sangat terikat dengan kriteria Kontraktor Utama harus berasal dari Jepang. Namun demikian, ternyata Kontraktor Jepang terlalu konservatif dan tidak siap untuk mengambil resiko pembangunan di area Fase 2,”ujar William dalam keterangan tertulis yang dikutip galajabar dari Antara, Minggu 18 Oktober 2020.

Oleh karena itu William mengharapkan Pemerintah Jepang melalui JICA dapat mendorong para kontraktor-kontraktor untuk sektor rolling stok terlibat dalam pembangunan MRT fase 2.

Baca Juga: MotoGP 2020: Fabio Quartararo Tergeser Joan Mir Usai Alex Rins Menang di Aragon

"Jika minat pelaku industri di Jepang kurang maka opsi pengadaan melibatkan kontraktor internasional lainnya dari luar Jepang kiranya dapat dibuka dan disetujui bersama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang," kata William.

Untuk diketahui saat ini pembangunan MRT Jakarta fase 2 sudah mulai dikerjakan lewat CP201 untuk pengadaan Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang sudah rampung sebanyak 8,3 persen

Akibat kondisi itu, proyek ini terancam mengalami kemunduran akibat beberapa kendala yang terjadi di pengerjaan paket kontrak.

Baca Juga: Disbudpar dan Satpol PP Kota Bandung Tutup Tempat Bermain Anak di Jalan Aceh

"Terdapat kendala atas pengadaan paket kontrak CP202, CP205, dan CP206. Salah satu penyebabnya karena pandemi Covidb-19 yang tengah melanda sehingga menyebabkan risiko tinggi terhadap keseluruhan proyek MRT Jakarta Fase 2,” ujar William

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x